Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pusat Oleh-oleh Rest Area Tongas Probolinggo “Panen”
Dok. Foto: Radar Bromo

Pusat Oleh-oleh Rest Area Tongas Probolinggo “Panen”



Berita Baru, Probolinggo – Jika melintas di jalur pantura Probolinggo, Anda bisa sambil berburu oleh-oleh. Salah satunya di pusat oleh-oleh di rest area Tongas. Di dalam rest area tersebut ada dua toko oleh-oleh. Bolinggo Store dan Dhong Jati. Ada aneka camilan, minuman dan baju asli buatan Probolinggo.

Pusat oleh-oleh yang kedua berada di pintu masuk ke Kota Probolinggo. Tepatnya di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan. Di sisi sebelah selatan berjejer stand penjual oleh-oleh. Anda bisa leluasa memilih dan memilah aneka makanan dan minuman untuk dibawa pulang, maupun dimakan di lokasi.

Harga makanan yang dijual di pusat oleh-oleh, baik di Kabupaten maupun Kota Probolinggo bervariasi. Mulai dari Rp 8 ribu hingga Rp 70 ribu. Untuk minuman mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu. Untuk madu mulai dijual Rp 100 ribu hingga Rp 250 ribu.

Suvenir seperti gantungan kunci dijual mulai Rp 10 ribu sampai Rp 25 ribu. Lalu kaus mulai Rp 20 ribu sampai Rp 60 ribu.

Rima Setya, Manajer Marketing Bolinggo Store mengatakan, pembelinya mayoritas dari pemudik. Penjualan naik 100 persen selama libur lebaran.

“Pembelinya meningkat 100 persen, dan H+4 lebaran sudah ada konfirmasi wisatawan menuju ke Gunung Bromo,” ujar Rima saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (8/5/2022).

Panen libur lebaran tidak dirasakan penjual oleh-oleh di pinggir jalan raya pantura. Seperti di Kelurahan Ketapang, Kota Probolinggo. Sejak adanya Tol Paspro, usaha makanan dan minuman ringan sepi pembeli. Tak seperti lebaran 5 tahun yang dulu, di mana penjual oleh-oleh selalu diserbu pemudik.

“Sejak ada jalan Tol Paspro, usaha mamin untuk oleh-oleh milik orang tua sepi, dan ditambah pandemi COVID-19. Banyak pemilik kios jual oleh-oleh memilih tutup dan berhenti jualan, biasanya musim mudik lebaran seperti saat ini setiap hari separuh stok barang laku dibeli para pemudik,” kata Dini Purwanti, pedagang makanan dan minuman di pinggir jalan raya pantura Kota Probolinggo.

beras