Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ramai Seruan Stop Bayar Pajak, Sri Mulyani Ancam Naikkan BBM 3 Kali Lipat
Menteri Keuangan Sri Mulyani/DOK ANTARA

Ramai Seruan Stop Bayar Pajak, Sri Mulyani Ancam Naikkan BBM 3 Kali Lipat



Berita Baru, Jakarta – Ramai seruan stop bayar pajak di medsos, Menteri Keuangan (Kemenkeu) RI, Sri Mulyani ancam naikkan BBM 3 kali lipat.

Baru-baru ini jagad media sedang diramaikan dengan seruan stop bayar pajak. 

Gerakan tersebut merupakan respon kekecewaan masyarakat terhadap oknum Dirjen Pajak yang seringkali pamer kekayaan dan bahkan disinyalir ada yang melakukan pencucian uang.

Kemenkeu Sri Mulyani pun merespon perihal seruan yang tengah viral di media sosial berikut. 

Dia menyebut, bila masyakarat berhenti membayar pajak, harga bahan bakar minyak (BBM) bisa naik 3 kali lipat.

Kemenkeu menjelaskan bahwa pajak merupakan penopang utama Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan selama ini alokasi subsidi BBM bagi masyarakat bersumber dari APBN.

Kemudian dia mencontohkan ketika harga minyak dunia mencapai USD120/barrel pada tahun 2022, lalu diimbangi dengan subsidi dari APBN yang mencapai Rp552 triliun. 

Tanpa adanya subsidi APBN, masyarakat bisa membayar BBM hingga 3 kali lipat.

“Kita tidak ingin ini terjadi. Nah, dananya dari mana? Tentu saja dari pajak yang anda bayarkan,” ungkap Sri Mulyani dikutip dari akun resmi Instagram miliknya @smindrawati.

Mantan direktur Bank Dunia itu juga mengakui bahwa pada tahun 2022 lalu pemerintah telah melalui masa-masa sulit. Pihaknya harus bekerja ekstra keras untuk menghadapi kondisi extraordinary.

Beruntungnya, saat perekonomian dunia sedang mengalami kemunduran secara merata hingga menyebabkan inflasi di beberapa negara, Indonesia masih bisa bertahan dan bahkan tumbuh 5,3%.

“Kondisi Indonesia berada sangat baik. We are really good and resilient! Ekspor kita masih bagus. Current account kita surplus,” pungkasnya.

Sri juga menambahkan bahwa penerimaan negara tumbuh hingga 48% sampai Januari 2023. Hal itu terjadi saat perkonomian dunia dalam situasi yang tidak baik-baik saja.

Sebelumnya, seruan stop bayar pajak bermula saat setelah kasus penganiayaan yang melibatkan anak eks pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo viral di masyarakat.

Hasil penyelidikan terbaru saat ini, PPATK telah memblokir sebanyak 40 rekening terkait Rafael Alun dan keluarga yang bernilai hingga Rp.500 miliyar.

beras