Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Rumah Utama di Film KKN di Desa Penari Akan Dijual
Rumah Bekas Lokasi Syuting Film KKN di Desa Penari (Dok.Ist)

Rumah Utama di Film KKN di Desa Penari Akan Dijual



Berita Baru, Yogyakarta – Rumah berbentuk limasan dengan dinding bambu dan kayu itu masih berdiri. Dinding rumah yang terbuat dari kayu pun banyak yang sudah berlubang. Lokasi rumah milik Ngadiyo ini memang cocok untuk pengambilan gambar film horor karena lokasinya jauh dari tetangga. Selain itu di sisi kiri terdapat tumbuhan bambu, dan sebelah kanan pohon jati tak berpenghuni.

Rumah milik warga Padukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu rencananya akan dijual.

Menurut tetangga rumah tersebut akan dijual usai ditinggalkan penghuninya 1,5 tahun lalu. Tepatnya, setelah pengambilan gambar film KKN di Desa Penari. Namun, rumah tersebut yang dijual hanya bangunannya saja, tidak termasuk tanahnya.

“Iya (bangunan rumah mau dijual), tapi saya tidak tahu detailnya. Seperti laku tidaknya, belum tahu saya,” kata Ketua RT 002 RW 001 Pedukuhan Ngluweng Chasanah saat ditemui wartawan di rumahnya Rabu (18/5/2022).

Dikatakannya, rumah itu menjadi lokasi utama pengambilan gambar film KKN di Desa Penari. Menurutnya, selama pengambilan gambar Ngadiyo dan istri tinggal di rumah anaknya.

Setelah selesai untuk syuting Ngadiyo dan istrinya kembali menempati rumah tersebut. Namun, tidak berselang lama pindah dari rumah tersebut.

“Setelah selesai syuting pindah karena di situ perasaannya takut. Sudah lama itu sekitar satu tahunan yang pindah,” kata Chasanah.

Danuri Salah seorang tetangga lainnya, mengungkapkan Ngadiyo dan istri saat ini sudah tidak menempati rumah tersebut beberapa bulan setelah pengambilan gambar film.

“Sudah pindah sekitar satu tahun setengah, kabarnya limasannya mau dijual. Ya kemungkinan itu (rumahnya jadi seram). Yang tinggal dulu hanya pak Ngadiyo dan istrinya. Setelah syuting yang punya rumah sakit dan tinggal bersama anaknya di Banaran,” kata Danuri.

“Informasinya yang dijual hanya Limasan saja, menyisakan (bangunan) kampung yang di dapur,” kata dia.

beras