Rusia Invansi ke Ukrania, Vladimir Putin Resmi Diskor dari Jabatannya di Federasi Judo Internasional
Berita Baru, Olahraga – Vladimir Putin, Presiden Rusia, telah resmi diberhentikan statusnya menjadi Presiden Kehormatan Judo Internasional. Hal tersebut terjadi setelah Rusia melakukan serangan militer kepada Ukrania dalam beberapa hari terakhir.
Fenomena perang ini langsung tersebar luas ke berbagai penjuru dunia. Untuk itu, Federasi Judo Internasional (IJF) langsung mengambil tindakan tegas.
Pengumuman perhentian jabatan Putin tersebut diumumkan secara langsung di website resmi IJF pada Minggu (27/2/2022) kemarin.
“Mengingat konflik perang yang sedang berlangsung di Ukraina, Federasi Judo Internasional mengumumkan penangguhan status Vladimir Putin sebagai Presiden Kehormatan dan Duta Besar Federasi Judo Internasional,” tulis pernyataan resmi IJF.
Putin sendiri diangkat menjadi Presiden Kehormatan IJF pada 2008 lalu, di mana posisi resminya yang paling senior di dunia olahraga.
Selain memberhentikan jabatannya, IJF juga telah membatalkan kompetisi Grand Slam bergengsi mereka, yang mana kompetisi ini berlangsung di Kazan, Rusia, pada Mei mendatang.
Hal ini terjadi setelah Komite Olimpiade Internasional meminta semua federasi olahraga untuk membatalkan atau memindahkan semua acara internasional yang berlangsung di Rusia.
“Kami sedih dengan situasi internasional saat ini. Kita sebagai komunitas olahraga harus tetap bersatu dan kuat untuk saling mendukung nilai-nilai universal kita, untuk selalu mempromosikan perdamaian dan persahabatan, harmoni dan persatuan,” sebut IJF.
“Keluarga judo berharap bahwa kerusuhan saat ini dapat diselesaikan di saat-saat terakhir untuk membangun kembali normalitas dan stabilitas di Eropa Timur dan dunia.”
Kondisi di Ukraina
Di sisi lain, militer Rusia sudah berada di wilayah Ukraina dan berencana untuk menguasai ibukota lawannya.
Mykola Povoroznyk selaku Wakil ketua Pertama Administrasi Negara Kota Kyiv, Ukraina, menyebut bahwa situasi di ibukota negaranya saat ini masih aman terkendali.
“Situasi di Kyiv tenang, ibukota sepenuhnya dikendalikan oleh tentara Ukraina dan pertahanan teror. Memang pada malam hari terjadi beberapa bentrokan dengan kelompok sabotase,” ujar Mykola.