Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sama-sama Pernah Diduga Telibat Praktek Korupsi, Kok Nyalon Jadi Bupati Sumenep?
Pemerhati Politik Daerah, Sofyan Hosen (Foto: Istimewa)

Sama-sama Pernah Diduga Telibat Praktek Korupsi, Kok Nyalon Jadi Bupati Sumenep?



KolomPada tanggal 24 September 2020 kemarin, KPU Sumenep telah menetapkan dua pasangan calon yang akan bersaing di perhelatan Pilkada Kabupaten Sumenep. Rakyat Sumenep tahu bahwa dua pasangan calon tersebut adalah:

  1. Ahmad Fauzi – Nyai Dewi Kholifah
  2. Fattah Jassin – Kyai Ali Fikri.

Kedua pasangan calon tersebut diusung koalisi partai politik yang berbeda, dengan visi dan misi yang berbeda pula. Tentu masing-masing tim sukses saling membanggakan calon dukungannya, dan berbagai cara mereka lakukan, dengan berbagai janji politik mereka sampaikan kepada rakyat Sumenep agar mereka bisa terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumenep.

Di balik itu semua, saya sebagai rakyat Sumenep merasa pesimis akan masa depan kabupaten saya tercinta (Sumenep), lantaran dari kedua calon bupati Sumenep yang akan bersaing dalam gelaran Pilkada 2020 mendatang, keduanya sama pernah terindikasi dan diduga kuat terlibat dalam kejahatan praktek korupsi.

Tentu bukan menjadi rahasia lagi bagi rakyat Sumenep tentang kasus korupsi dana PI PT WUS yang terjadi beberapa tahun lalu, sebagaimana dilansir dari Pojoksuramadu.com, kasus yang melibatkan banyak nama di dalamnya. Beberapa nama tersebut termasuk adalah Kyai Sitrul Arsyih dan Taufadi yang keduanya sudah sama-sama pernah nangkring di jeruji besi lantaran kasus tersebut. Boleh dikata, kedua nama tersebut adalah orang yang dikorbankan demi menyelamatkan nama-nama lainnya.

Ahmad Fauzi sebagai Wabup Sumenep dan sekarang maju sebagai calon bupati Sumenep juga masuk dalam daftar nama dari komplotan yang terindikasi terlibat kasus dan PI PT WUS tersebut, bahkan nama Ahmad Fauzi terpampang dalam daftar pemeriksaan Kejati Jatim, namun Ahmad Fauzi sempat mangkir, padahal seharusnya dia hadir sebagai saksi saat itu.

Namun sampai saat ini, Ahmad Fauzi, calon bupati Sumenep tersebut, namanya selamat dari jerat hukum meski sudah sama-sama masuk dalam daftar nama yang ikut berkonspirasi dalam kasus PT WUS.

Di lain sisi, dikutip dari Detik.com rakyat Jawa Timur mesti tahu tentang kasus korupsi Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) di Tulungagung yang menyeret nama mantan bupati Tulungagung dan ketua DPRD Tulungagung, juga Fattah Jassin yang saat ini maju sebagai calon bupati Sumenep itupun masuk dalam daftar nama yang terindikasi terlibat di dalamnya, terbukti di tahun 2019 kemarin rumah Fattah Jassin sempat diperiksa oleh KPK lantaran kasus tersebut dan KPK telah mengamankan satu buah koper sebagai alat bukti. Namun lagi-lagi kasus pengadaan barang dan jasa di Tulungagung itupun tak selesai nama Fattah Jassin diselamatkan dari kasus tersebut.

Dari kedua kasus tersebut yang melibatkan Ahmad Fauzi dan Fattah Jassin dalam kasus yang berbeda, maka jelas kedua calon bupati Sumenep yang saat ini bersaing untuk memperoleh tampuk kekuasaan di kabupaten paling ujung timur pulau Madura ini sama-sama terindikasi terlibat kasus korupsi, lalu apa yang bisa diharapkan oleh rakyat Sumenep dari calon pemimpinnya yang sama-sama terindikasi korupsi.

Dua koalisi partai politik sudah terbentuk dan beberapa parpol yang masuk di dalam koalisi keduanya sudah sama-sama mengeluarkan rekomendasi calon dan rekomendasi tersebut sama-sama jatuh pada kedua nama yang jelas terindikasi korupsi, jika begini adanya maka jelas partai politik yang ada tidak lagi memperhatikan dan memprioritaskan kepentingan rakyat, dan masa depan kami rakyat Sumenep tergadaikan di perhelatan Pilkada 2020.

Penulis: Sofyan Hosen

beras