Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sekolah Sastra HISKI Angkat Tema Sastra Feminis di Bulan ke-7

Sekolah Sastra HISKI Angkat Tema Sastra Feminis di Bulan ke-7



Berita Baru, Jakarta — Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) kembali gelar Sekolah Sastra putaran ketujuh. Acara disiarkan secara langsung di kanal Youtube HISKI dan juga Tribun Network pada Sabtu (06/07). Kegiatan Sekolah Sastra kali ini merupakan salah satu realisasi program kolaborasi Bantuan Pemerintah untuk Penguatan Komunitas Sastra 2024 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Mengangkat tema Sastra Feminis, pertemuan tersebut menghadirkan narasumber Dipa Nugraha, Ph.D. (HISKI UMS) dengan moderator Dr. Endah Imawati, M.Pd.

Sebelum memasuki agenda inti, acara diawali dengan sambutan Wakil Ketua II HISKI Pusat, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Pd. Melalui Sekolah Sastra, Farida menjelaskan bahwa acara ini digagas sebagai upaya untuk menjalin komunikasi dan kekompakkan setiap komisariat HISKI di berbagai wilayah di Indonesia.

“Pengurus HISKI Pusat meyakini bahwa ilmu pengetahuan harus berkembang dan tidak boleh statis. Oleh karena itu, Sekolah Sastra mengangkat tema-tema yang hangat dibicarakan masyarakat akademik di Indonesia dan dunia,” ujarnya.

Farida juga menambahkan, bahwa Sastra Feminis dapat dikatakan sebagai fenomena baru dalam konteks kesusastraan Indonesia, meskipun telah banyak penulis terdahulu yang sudah mengilhami semangat feminisme dalam setiap karya-karya sastranya.

“Semoga pertemuan ini dapat memberi pencerahan terkait Sastra Feminis terhadap para pegiat sastra, penulis sastra, pengajar sastra, penikmat sastra dan siapapun yang mengapresiasi sastra Inonesia. Selamat mengikuti,” terangnya.

Sekolah Sastra HISKI Angkat Tema Sastra Feminis di Bulan ke-7

Sebelum berlanjut ke acara inti, Farida juga menginformasikan bahwa tanggal 10 Agustus nanti pengurus HISKI Pusat yang diketuai Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum akan melantik secara serentak 15 ketua HISKI Komisariat dan para pengurus HISKI di daerah. Acara pelantikan diselenggarakan secara daring dan dapat diikuti melalui link zoom dan kanal youtube HISKI Pusat.

“Ini akan menjadi sejarah baik dan tidak akan pernah terlupakan,” pungkas Farida.

Memasuki sesi presentasi pemateri, Dipa mengawali presentasinya dengan penjelasan-penjelasan terkait sejarah, definisi, ragam isu, dan juga tokoh-tokoh serta karya-karya penting tentang feminisme.

“Feminisme dikatakan sebagai pemikiran atau gerakan yang merupakan satu respons atau seperangkat respons dari segala bentuk penindasan terhadap perempuan,” jelas Dipa.

Tak lupa, Dipa juga mencontohkan beberapa tokoh dan karya sastra. Salah satunya adalah esai “A Room of One’s Own” (1929) karya Virginia Woolf.

Dipa menjelaskan bahwa esai tersebut mengajak pembaca untuk berkontemplasi terkait dengan sejarah sastra dan menyajikan perempuan yang menjadi sumber inspirasi penciptaan sajak.

“Argumen yang disodorkan esai ini adalah perlunya perempuan memiliki ruang mereka sendiri yang dapat memberi mereka kemandirian dan kebebasan untuk menulis,” jelasnya.

Di akhir presentasi, Dipa membahas dua hal. Pertama, Sastra dan Kritik Sastra Feminis. Kedua, Sastra Feminis di Indonesia.

Acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara narasumber dan audiens. Sampai akhir acara, Sekolah Sastra kali ini diikuti sekitar 312 peserta di Zoom Meeting dan telah ditonton sebanyak 200 kali di kanal Youtube, hingga berita ini dirilis.

Sebagai informasi, Sekolah Sastra merupakan salah satu program kegiatan HISKI Pusat untuk meningkatkan kompetensi dan bekal para anggota HISKI yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Sekolah Sastra ini rutin digelar setiap bulan di minggu pertama dan kedua, sementara untuk minggu ketiga digelar agenda Tukar Tutur Sastra.

Sekolah Sastra HISKI Angkat Tema Sastra Feminis di Bulan ke-7

 

beras