Sementara Waktu RS Unair Surabaya Tutup Layanan Pasien Baru Covid-19
Berita Baru Jatim, Surabaya – Rumah Sakit Airlangga Surabaya (RSUA) salah satu RS rujukan Covid-19 di Surabaya saat ini masih merawat atau melayani lebih dari 100 pasien positif Covid 19.
Sehingga sementara waktu menutup layanan atau tidak menerima pasien Covid-19 baru. Karena keterbatasan bed atau tempat tidur untuk isolasi pasien.
“Penutupan layanan untuk RSUA ini untuk sementara waktu. Hal serupa juga dilakukan Institut Tropical Disease (ITD) Unair untuk pengujian sampel baru Covid-19 dan hanya akan menerima sampel baru Covid-19 dari RSUA saja,” kata Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih melalui rilisnya, pada Kamis (28/5).
Dikatakannya, saat ini tercatat ada 100 lebih pasien yang sedang dalam perawatan di RSUA. Sehingga jumlahnya semakin hari terus bertambah.
“Karena keterbatasan tempat tidur yang kami miliki, tentu kebijakan penutupan sementara kami ambil,” ujarnya.
Prof Mohammad Nasih mengaku tidak ingin memaksakan RSUA untuk tetap menerima pasien baru karena kapasitas tempat tidur tidak ada.
“Jika menerima pasien baru justru akan menimbulkan masalah baru. Tidak mungkin pasien akan dirawat seadanya atau bahkan kami taruh di Instalasi Gawat Darurat (IGD),” jelasnya.
Penutupan sementara ini, kata Prof Mohammad Nasih, merupakan ikhtiar RSUA untuk melakukan penataan internal dan penambahan fasilitas yang masih kurang.
“Penutupan sementara ini murni karena keterbatasan tempat tidur. Meski, saat ini juga sedang dalam proses penambahan. Semua perlu waktu dan rancangan kami, dalam waktu dekat ada penambahan 100 tempat tidur,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, terkait penutupan layanan pengujian sampel Covid-19 di ITD Unair, ia berdalih karena keterbatasan SDM yang dimiliki.
“Ke depan, kami tidak ingin adanya penumpukan sampel Covid-19 yang harus menunggu lama dalam peroses pengujiannya,” terangnya.
Pihaknya menginginkan sampel yang masuk di Unair pada hari itu bisa diproses dan hasilnya segera bisa diketahui.
“Sekali lagi, tindakan dan kebijakan yang kami ambil ini, semua demi keselamatan dan kesehatan banyak pihak. Baik masyarakat maupun tenaga medis,” jelasnya.