Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sempat Memanas, Aliansi Mahasiswa di Probolinggo Raya Sampaikan 9 Tuntutan
Ratusan mahasiswa di Probolinggo mengepung Kantor Bupati Probolinggo. (Dok. Foto: Beritabaru.co)

Sempat Memanas, Aliansi Mahasiswa di Probolinggo Raya Sampaikan 9 Tuntutan



Berita Baru, Probolinggo – Ratusan mahasiswa Probolinggo Raya melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Probolinggo. Mereka memadati halaman kantor yang beralamat di Jalan Raya Panglima Sudirman, Kota Kraksaan, pada Kamis (14/4) siang itu. Bukan tanpa sebab, massa aksi yang terdiri dari Aliansi BEM se-Probolinggo Raya dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Probolinggo ini merespon pelbagai carut-marut persoalan di Indonesia.

Dalam aksi itu, mahasiswa membawa sembilan tuntutan. Pertama, mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Probolinggo menghentikan pemberian izin pembangunan dan pemekaran tambak udang modern yang membabat mangrove dan merusak lingkungan; mendesak Pemerintah Kabupaten Probolinggo melakukan audit lingkungan terhadap tambak udang modern yang ada di pesisir Kabupaten Probolinggo; sikapi krisis sosial ekologis yang terjadi di pesisir Probolinggo, seperti alih fungsi lahan mangrove, banjir rob dan limbah industri yang bermuara ke laut.

Mahasiswa juga menuntut Pemerintah Kabupaten Probolinggo merekomendasikan kepada pemerintah pusat untuk mereformasi kebijakan kenaikan BBM jenis Pertamax; menuntut Pemerintah Kabupaten Probolinggo tetap mengusulkan stabilitas harga BBM; menuntut Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengawal stabilitas PPN; mendesak Pemerintahan Kabupaten Probolinggo ikut serta mengusulkan stabilitas harga pupuk dan harga pangan seperti minyak goreng.

Terakhir mahasiswa meminta kepada Pemerintah Kabupaten Probolinggo memberi ruang dialog dengan mahasiswa, baik intra maupun ekstra kampus dalam kajian-kajian strategis kebijakan pemerintah.

Hal itu disampaikan setelah mahasiswa melakukan orasi secara bergantian di depan Kantor Bupati Kabupaten Probolinggo. Aksi demonstrasi sempat memanas ketika mahasiswa nekad ingin menerobos pintu gerbang Kantor Bupati Probolinggo.

Berdasarkan pantauan Beritabaru.co nampak terlihat mahasiswa dengan aparat keamanan terlibat aksi saling pukul saat mahasiswa mencoba memblokade jalan dan membakar ban, pasalnya Plt Bupati Probolinggo tidak kunjung menemui mahasiswa.

Untuk meredam kemarahan mahasiswa, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Kadhafi meminta mahasiswa untuk tidak mengganggu masyarakat yang sedang melaksanakan kegiatan.

“Kami mengawal adik-adik menyampaikan aspirasi tetapi saya minta, kita ini berada di fasilitas umum yang juga digunakan oleh masyarakat,” ujarnya.

Arsya menegaskan, aspirasi itu boleh dilakukan tetapi tidak boleh mengganggu hak orang lain.

Tensi massa aksi mulai menurut saat beberapa perwakilan mahasiswa menemui Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko di ruang pertemuan Jabung 3 Kantor Bupati Probolinggo.

Sekira 30 menit, akhirnya Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko menemui massa aksi setelah berdialog dengan perwakilan mahasiswa. Ia di hadapan mahasiswa menyampaikan bahwa Pemkab Kabupaten Probolinggo menyepakati sembilan poin tuntutan mahasiswa.

“Mari kesepakatan ini kawal bersama dan kita dukung bersama-sama,” ucapnya.

Timbul pun mengajak mahasiswa bergerak bersama-sama demi kemajuan Kabupaten Probolinggo. “Saya boleh dikontrol, boleh memberi usulan. Ayo kita diskusikan,” tutupnya.

beras