“Sexy Killers” Masuk 5 Film Dokumenter Terbaik dalam Festival F4T
Berita Baru Jatim, Film – Film dokumenter Sexy Killers garapan WatchdoC Documentary masuk dalam kategori “Top 5 Investigative Reporting Documentaries” yang dikurasi dalam rangka Films for Transparency (F4T) yang diadakan oleh Transparency International dan International Anti-Corruption Conference Series. Pada hari Minggu (10/1) akun Twitter WatchdoC dengan username @watchdoc_ID juga mengabarkan kabar gembira tersebut.
Diansir dari situs Global Investigative Journalism Network (GIJN), festival F4T yang fokus pada isu antikorupsi ini digelar secara virtual dikarenakan pandemi yang melanda dunia. Sementara pada rencana awalnya, festival ini direncanakan bakal digelar akhir tahun lalu tepatnya pada Desember 2020 di Korea Selatan.
WatchdoC sendiri merupakan rumah produksi audio visual pembuat film-film dokumenter yang fokus pada isu-isu sosial politik. Film Sexy Killers yang dirilisnya pada 2019 pada akun Youtube Watchdoc Image dan meraih atensi publik, terutama karena diunggah menjelang pemilihan presiden dan memuat isu mengenai Jokowi dan Prabowo, calon presiden kala itu.
Film ini tentunya jadi perdebatan publik. Tapi perlu kamu ketahui, WatchdoC juga aktif menghasilkan film-film dokumenter yang perlu kamu tonton. Diantaranya, ada film Samin VS Semen yang dibuat untuk menyebarluaskan kisah perjuangan warga Samin yang tinggal di Kecamatan Sukolilo, Pati, dalam berhadapan dengan pabrik semen. Pembangunan pabrik tersebut dikabarkan akan mengancam lingkungan sekitar serta berdampak buruk bagi penghidupan petani dan warga.
Sebelumnya, WatchdoC juga membuat film Di Belakang Hotel yang mengambil latar di Yogyakarta. Dikisahkan, pembangunan hotel untuk penguatan pariwisata di Yogygakarta mempengaruhi penyerapan air di lingkungannya, sehingga ketersediaan air bagi warna di sekitar hotel pun jadi terganggu. Di Jakarta, WatchdoC juga mengkritisi fenomena penggusuran lewat film Jakarta Unfair.
Sebelumnya, F4T sudah diadakan di Panama pada tahun 2016, di Hamburg pada 2017, Copenhagen pada 2018, dan di Berlin pada 2019. Dengan digelar secara virtual pada 2020 lalu, mereka dapat meraih lebih banyak penonton. [Inasshabihah]