Siaga COVID-19, Mahasiswa PMM UMM Bagikan Masker Inovatif ke MI Wahid Hasyim Desa Kucur
Berita Baru Jatim, Malang — Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri Universitas Muahammadiyah Malang (UMM) Desa Kucur melaksanakan upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19. Sejak Selasa (21/7) sampai dengan Kamis (23/7). Kegiatan tersebut diawasi dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ir. Muhammad Irfan, MT.
Aksi pencegahan ini berupa pembagian masker inovatif kepada masyarakat Desa Kucur dimulai dari tenaga kerja pendidik Madrasah Ibtidaiah Wahid Hasyim Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Pembagian masker dilakukan karena adanya simulasi kegiatan belajar mengajar yang berlangsung secara luring atau tatap muka di Madrasah Ibtidaiah Wahid Hasyim telah aktif kembali sejak Senin (20/7).
Oleh sebab itu dari mahasiswa memberikan pencegahan penyebaran virus Corona melalui pemakaian masker saat proses pembelajaran.
Menurut Surya Aji Putra selaku Koordinator kelompok 9 PMM Desa Kucur mengatakan bahwa lokasi MI dipilih atas pertimbangan jumlah tenaga kerja pendidik dan murid yang cukup banyak di Desa Kucur. Dengan pemakaian masker oleh tenaga kerja pendidik tersebut, nantinya akan mempengaruhi masyarakat sekitar terutama siswa-siswi untuk lebih tertib memakai masker saat melakukan aktivitas pembelajaran.
“Setiap orang dapat melindungi diri dari serangan COVID-19. Salah satunya adalah dengan tertib menggunakan masker saat keluar rumah. Dengan pemberian masker kepada tenaga kerja pendidik ini, diharapkan proses edukasi kepada siswa-siswi MI tersebut bisa berjalan dengan baik dan mempunyai sosok teladan untuk meningkatkan kesadaran diri agar ikut tertib memakai masker saat beraktivitas diluar rumah,” ungkapnya pada Selasa (21/07/2020).
“Mengingat penyebaran Covid-19 menurut WHO yang terbaru yaitu virus corona tersebut bisa bertahan beberapa waktu di udara. Maka dari itu penting sekali penggunaan masker saat melakukan aktivitas diluar. Mari saling menjaga, saling melindungi, siapa pun yang ada di sekitar kita, utamanya adalah keluarga”, imbuhnya.
Selain pembagian masker kepada tenaga kerja pendidik MI mahasiswa UMM tersebut juga membagikan masker serta melakukan pemeriksaan tensi darah kepada masyarakat Desa Kucur secara gratis. Hal ini diharapkan agar masyarakat tersebut lebih tertib memakai masker saat diluar rumah dan selalu menjaga kesehatannya. Karena faktanya terdapat beberapa warga yang belum tertib menggunakan masker saat beraktivitas diluar rumah. Padahal penggunaan masker dengan tertib berperan penting dalam kehidupan sehari-hari sehingga seseorang bisa mencegah berbagai penyakit infeksi yang dapat tertular melalui udara.
Sementara itu, kepala Desa Kucur, Abdul Karim mengatakan bahwa Desa kucur merupakan desa yang pendudukanya menekuni berbagai mata pencaharian, salah satunya produsen masker. Produksi masker bahkan dalam 1 minggu bisa mencapai 4000 biji. Namun hal itu tidak mempengaruhi masyarakat untuk sadar akan pentingnya penggunaan masker.
“Pemerintah desa Kucur sudah menjalankan upaya protokol kesehatan dengan cara sosialisasi pentingnya pemakaian masker dan bagi-bagi masker ataupun mengingatkan untuk selalu cuci tangan setelah beraktivitas dari luar rumah. Bahkan, dari pihak puskesmas maupun kemenkes telah melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjalankan protokol kesehatan tersebut, namun tetap saja masyarakat desa masih susah diberi tahu.” Ucap Abdul Karim, S.Pd. Selaku Kepala Desa Kucur yang telah menjabat selama 3 periode saat diwawancarai, pada Kamis (16/07/2020).
Seperti diketahui, Desa Kucur merupakan salah satu desa di Kabupaten Malang yang masih belum terdapat kasus positif Covid-19. Namun Kecamatan Dau merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Malang yang berzona merah. tanggal 19 Juli 2020, Satgas COVID-19 kabupaten Malang mengatakan bahwa jumlah kasus ODP sebanyak 25, PDP sebanyak 34 dan positif sebanyak 15 di Kecamatan Dau. Jumlah angka tersebut kami dapatkan dari update situasi peta sebaran COVID-19 di Jawa Timur yang dirilis oleh Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur. [Hilal Maulana Rais].