Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Simulasi Pilpres 2024 di Jawa Timur

Simulasi Pilpres 2024 di Jawa Timur



Berita Baru, Surabaya – Bagaimana dengan simulasi pilpres? Direktur Riset Poltracking Arya Budi mengatakan, di Jatim, responden survei menempatkan Ganjar di urutan tertinggi dengan simulasi elektabilitas 28,2 persen.

Berikutnya Prabowo (13,7 persen), Anies (7,8 persen), Khofifah (5 persen), dan Erick (4,2 persen). Pada simulasi calon wapres, Erick mendapat 14,2 persen. Berikutnya ialah Khofifah (13,7 persen), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (7,4 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (4,9 persen), Puan (4,3 persen), dan Risma (3,8 persen).

Jika dianalisis dari peluang itu, responden di Jatim ternyata menempatkan Khofifah sebagai kandidat potensial untuk jabatan wakil presiden. Jika peluang itu diambil, di sisi lain akan terbuka peluang bagi PDI-P untuk mendorong Risma maju dan memenangi Pilgub Jatim 2024.

Secara terpisah, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo, Madura, Surokim Abdussalam mengatakan, Khofifah masih terlalu kuat jika dikaitkan dengan konteks pilgub. Perubahan akan terjadi jika Khofifah maju ke gelanggang nasional dengan sasaran potensial calon wakil presiden.

Di sisi lain, untuk pilpres, berbagai survei yang telah dirilis, lanjut Surokim, perlu menjadi permenungan partai politik dalam mendorong kadernya. ”Saya berpandangan, Pak Prabowo ditempatkan dalam posisi cawapres,” katanya.

Surokim melanjutkan, Prabowo berpengalaman sebagai ”king maker” dan keberadaannya dalam kabinet saat ini turut menjaga stabilitas politik negeri. Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengalahkan Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019. ”Kalau maju pilpres, sebaiknya mendampingi calon yang paling berpeluang untuk menang,” ujarnya. Dari sejumlah survei, calon dimaksud ialah Ganjar.

Jika kemudian Prabowo benar-benar memenangi pilpres dan menjabat wapres, akan memudahkan jalan bagi koalisi besar partai politik dan organisasi besar dalam mempertahankan stabilitas politik. Namun, Prabowo masih terkendala sebab bukan sebagai pilihan favorit karena kalah dalam tiga kontestasi.

Prabowo pernah mendampingi Megawati Soekarnoputri, tetapi kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Kontestasi berikutnya, Prabowo menggandeng Hatta Rajasa, tetapi kalah dari Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebelum masuk dalam kabinet, Prabowo-Sandiaga terjungkal oleh Jokowi-Amin.

beras