STNGH LINGKARAN x ARIEF S. PRAMONO

Opini — Salah satu persoalan yang selalu dihadapi kesenian, yakni selalu menjadi pilihan kedua atau hanya dijadikan bagian pelengkap dalam setiap acara. Atau seringkali cuma dijadikan pendukung untuk menggalang dana gerakan sosial. Kesenian tidak pernah dilihat sebagai bagian dari kehidupan yang perlu dihidupkan dan dipertahankan di masyarakat. Aktivitasnya seringkali cuma dijadikan alat untuk menarik empati, padahal kesenian juga perlu berjuang untuk hidup secara materi maupun gerakan.

Setengah Lingkaran sebuah wadah yang lahir dari inisiatif individu dan kolektif di Kota Parepare yang bertujuan untuk mengakomodasi musisi yang ingin melakukan konser musik. Setengah Lingkaran memperjuangkan musisi tidak hanya sebagai keriaan. Namun juga berupaya agar masyarakat khususnya di kota Parepare dapat menyadari bahwa kesenian musik bagian dari kehidupan yang perlu dilihat sebagai hal yang subtantif.

Persoalan kesenian harusnya menjadi masalah bersama bagi masyarakat dari pelaku, penikmat, sampai petinggi. Semua masyarakat harusnya dapat membantu dari segi materiel maupun morel. Peluang untuk memecahkan masalah kini ada bersama Setengah Lingkaran agar semua dapat menikmati kesenian musik dengan konsep berbeda. Konser Setengah Lingkaran “Babak 1” diharapkan sebagai wujud dari keresahan kesenian musik di Parepare yang tidak pernah mendapat apresiasi yang ‘layak’. Selain itu siasat agar keberlanjutan kesenian musik Parepare tetap hidup dan bergenerasi.

Penulis:
Andi Musran
a.k.a Om Uccang