Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Strategi Mas Ghoni Entaskan Kemiskinan Ekstrem di Blitar

Strategi Mas Ghoni Entaskan Kemiskinan Ekstrem di Blitar



Berita Baru, Blitar – Mengentaskan kemiskinan ekstrem menjadi salah satu perhatian utama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar nomor urut 02, Mak Rini–Abdul Ghoni (RINDU).

Dengan visi Blitar Nyaman, pasangan ini tidak hanya memfokuskan pembangunan pada infrastruktur dan ekonomi kreatif, tetapi juga pada kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pekerja sosial masyarakat.

Abdul Ghoni, calon Wakil Bupati Blitar, menyatakan bahwa pekerja sosial swasta dan aktivis memiliki peran strategis dalam penanganan isu kemiskinan.

Menurutnya, kontribusi mereka selama ini sangat signifikan dalam memastikan distribusi gizi dan mendukung program pengurangan angka kemiskinan ekstrem.

Mas Ghoni mengungkapkan, komunikasi dengan pekerja sosial telah dilakukan untuk menjajaki potensi kolaborasi ke depan.

“Peran teman-teman pekerja sosial sangat penting. Mereka membantu pendataan, distribusi bantuan langsung, hingga program makan siang gratis. Selain itu, keterlibatan mereka sangat berdampak pada penanganan stunting di Kabupaten Blitar,” ujar Mas Ghoni pada Selasa (19/11/2024).

Ia juga menekankan bahwa kolaborasi ini terbukti mampu menekan angka kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.

Misi dan Program Kolaboratif

Dalam rencana pasangan RINDU, bantuan langsung kepada masyarakat menjadi salah satu program prioritas.

Mas Ghoni menuturkan, pihaknya akan melibatkan pekerja sosial secara aktif untuk memastikan bantuan sampai ke pihak yang benar-benar membutuhkan.

Selain itu, program makan siang gratis di Kabupaten Blitar juga dirancang untuk memberikan gizi seimbang kepada masyarakat yang rentan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada masa kepemimpinan Rini Syarifah sebagai Bupati Blitar periode pertama, angka kemiskinan berhasil ditekan secara signifikan.

Pada tahun 2020, angka kemiskinan tercatat sebesar 9,33 persen. Angka ini menurun menjadi 8,69 persen pada tahun 2024. Hingga Maret 2024, persentase penduduk miskin di Kabupaten Blitar berkurang menjadi 8,16 persen, mencerminkan penurunan sebesar 0,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kami ingin memastikan bahwa program ini tepat sasaran dan berkelanjutan. Oleh karena itu, keterlibatan pekerja sosial menjadi salah satu kunci utama,” tegas Mas Ghoni.

Ia juga menyampaikan bahwa strategi ini akan dilengkapi dengan pemberian insentif bagi pekerja sosial dan penguatan kapasitas lembaga-lembaga madrasah diniyah (madin).

Blitar Nyaman: Visi untuk Semua

Sebagai bagian dari visi Blitar Nyaman, pasangan RINDU juga menyoroti pentingnya penguatan infrastruktur yang tangguh terhadap bencana serta pembangunan yang ramah lingkungan.

Mas Ghoni menyebut, upaya ini juga bertujuan untuk menciptakan perekonomian yang merata dan memperkuat sektor ekonomi kreatif serta pariwisata.

“Kami ingin pembangunan Kabupaten Blitar tidak hanya merata, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, termasuk mereka yang berada di pedesaan,” jelasnya.

Dengan jumlah penduduk sebanyak 1.223.745 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2020, tantangan mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Blitar memang besar.

Namun, Mas Ghoni optimistis bahwa melalui sinergi dengan pekerja sosial, program-program pemberdayaan dapat berjalan lebih efektif dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

Harapan Masa Depan

Mas Ghoni mengakhiri pernyataannya dengan menegaskan pentingnya peran seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan Kabupaten Blitar yang lebih baik.

Ia percaya, dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, pekerja sosial, dan masyarakat, visi Blitar Nyaman dapat terwujud.

“Kolaborasi adalah kunci keberhasilan. Kami optimistis, bersama pekerja sosial dan masyarakat, angka kemiskinan ekstrem di Blitar akan terus menurun, bahkan bisa dihapuskan,” pungkas Mas Ghoni.

beras