Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Suarakan Pencabutan Izin Pertambangan, Warga Aksi Kayuh Sepeda Banyuwangi-Surabaya
(Jatimnet.com)

Suarakan Pencabutan Izin Pertambangan, Warga Aksi Kayuh Sepeda Banyuwangi-Surabaya



Berita Baru Jatim, Banyuwangi — Jaringan Masyarakat Tolak Tambang akan mengadakan Aksi Kayuh Sepeda dari Banyuwangi sampai Surabaya pada hari Sabtu (15/2) sebagai bentuk penolakan aktivitas tambang Gunung Tumpang Pitu di Desa Sumberagung, sebagaimana disebutkan pada pers rilis yang diterima oleh Berita Baru Jatim pada hari ini (14/2).

Rute yang akan dilalui pada Aksi Kayuh Sepeda ini antara lain dari Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo dan terakhir Surabaya, tepat di depan Kantor Dinas Gubernur Jawa Timur. Jarak tempuh pada aksi mengayuh sepeda ini kurang lebih 300 km dan direncanakan singgah di beberapa titik konflik agraria di wilayah Jawa Timur.

Dalam pers rilis tersebut, Jaringan Masyarakat Tolak Tambang membawa dua tuntutan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa antara lain; Mendesak Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa agar mencabut perizinan pertambangan PT BSI dan PT DSI guna pemulihan lingkungan dan mendesak Gubernur Jawa Timur untuk memulihkan kawasan yang telah rusak di Tumpang Pitu.

Semenjak beroperasinya kegiatan pertambangan oleh PT Bumi Suksesindo (PT BSI) dan PT Damai Suksesindo (PT DSI) sejak tahun 2012 di Gunung Tumpang Pitu, beragam krisis sosial-ekologis dan sejumlah persoalan keselamatan ruang hidup rakyat terus meningkat di Desa Sumberagung dan 4 desa sekitarnya, tepatnya di wilayah Kecamatan Pesanggaran.

Selain itu, kehadiran industri pertambangan di Gunung Tumpang Pitu juga kerap menimbulkan tindakan represif oleh aparat kemanan negara dalam kurun waktu delapan tahun belakangan ini.

Menurut pers rilis tersebut, setidaknya telah terjadi lima bentuk kasus kriminalisasi oleh aparat keamanan dengan dalih kondusifitas terhadap warga yang berusaha berjuang mempertahankan dan menyelamatkan lingkungannya dengan cara menolak tambang.

Aksi Kayuh Sepeda ini merupakan keberlanjutan dari aksi tolak tambang dengan memasang tenda perjuangan sejak 7 Januari 2020 lalu di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Aksi tenda perjuangan pun telah berjalan dua bulan dan masih bertahan hingga hari ini dengan diisi kegiatan doa bersama, memutar film perjuangan, diskusi, menerima tamu dari berbagai jaringan solidaritas hingga masak dan tidur bersama.

“Aksi ini adalah murni hasil musyawarah warga di tenda perjuangan,” ungkap Eka Fambudi Ramadhani, salah satu aktivis dan relawan aksi.

Editor: Ulfatus Soimah

beras