Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tanpa Plastik dan Uang di Pasar Barongan Jombang

Tanpa Plastik dan Uang di Pasar Barongan Jombang



Berita Baru, Jombang – Suasana pasar yang lain dari biasanya itu tersaji di Pasar Barongan Kali Gunting, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (6/8/2022). Pasar itu berada di tepi kali gunting Desa Mojotrisno. Lingkungannya dikelilingi rumpun bambu yang mampu melindungi kawasan pasar dari sengatan matahari.

Ketua Pasar Barongan Kali Gunting, Nusa Amin mengatakan, Pasar Barongan memberikan ruang untuk promosi dan jual beli produk lokal, serta makanan menyehatkan. Untuk produk kerajinan, barang yang dijual harus berasal dari karya lokal, bukan didatangkan dari daerah lain, apalagi barang impor dari luar negeri. 

Kemudian, kata Amin, bagi penjual makanan, dilarang menggunakan bumbu yang mengandung MSG, memakai pengawet makanan buatan serta pewarna makanan buatan. Syarat berikutnya yang harus dipatuhi para pedagang di Pasar Barongan, tidak menggunakan plastik sebagai tempat dagangan maupun kemasan produk dan makanan atau minuman.

“Syaratnya tidak boleh pakai plastik, tidak boleh memakai MSG, dan makanan tanpa pengawet buatan, tanpa pewarna buatan. Tujuan kita back to nature, kembali ke alam,” kata Amin, saat ditemui Pasar Barongan, Sabtu.

Pedagang di Pasar Barongan menjual aneka jajanan tradisional khas nusantara. Produk jajanan yang tersedia, antara lain gethuk lindri, cenil, thiwul hingga aneka jajanan polo pendem.

Untuk makanan berat, para pedagang menjual nasi ampok atau nasi jagung, nasi kuning, nasi pecel, hingga bobor yuyu, serta ketan. Semua makanan dan jajanan yang dijual, menggunakan wadah atau dikemas dengan daun pisang. Tak terlihat adanya kemasan atau wadah makanan berbahan plastik. 

Sementara di sisi barat, tepat di tepi Kali Gunting, para pedagang menjual aneka produk olahan dari perorangan maupun UMKM lokal. Produk yang tampak dipajang, antara lain anyaman bambu, ukiran dari bambu, kain batik, produk anyaman pandan, hingga manik-manik.

Bambu sebagai alat tukar
Transaksi di pasar itu tidak menggunakan uang tunai. Setiap produk yang diinginkan pembeli, bisa ditukar dengan satu hingga beberapa keping bilah bambu. 

Agar bisa membeli di pasar, setiap pengunjung harus menukarkan uang tunai dengan kepingan atau bilah bambu. Setiap keping bambu, bernilai Rp 2.000.

Adapun kepingan bambu yang bisa dijadikan alat tukar pembelian, disediakan pengelola pasar di pintu masuk pasar, serta bagian belakang pasar. 

Amin menuturkan, pemanfaatan bilah bambu sebagai alat tukar, diharapkan bisa membawa angan pengunjung pada situasi jual beli di masa lalu. Selain itu, peredaran kepingan bambu selama pasar dibuka, dimaksudkan untuk mendeteksi seberapa besar omzet Pasar Barongan setiap kali dibuka.

“Pakai bambu itu menjadi semacam ikon, seperti zaman dahulu. Hari ini kita sediakan 3.000 keping, tapi ternyata sudah habis, sampai kekurangan dan tadi kita suplai lagi,” kata Amin.

Dia menambahkan, Pasar Barongan Kali Gunting didesain sebagai pasar tradisional sekaligus destinasi wisata baru. Sajian produk lokal dan makanan tradisional khas nusantara, diharapkan bisa menarik minat pengunjung.

beras