Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tata Cara Sholat Dhuha
Tata Cara Sholat Dhuha

Tata Cara Sholat Dhuha dan 4 Keutamaannya



Berita Baru, Kolom – Sebagai umat muslim, sebagian besar orang tidak hanya melakukan ibadah yang diwajibkan. Namun, juga menambahnya dengan ibadah-ibadah yang sunnah. Salah satunya, Sholat Sunnah Dhuha.

Sunnah disini berarti, apabila dikerjakan mendapatkan pahala. Dan, apabila ditinggalkan tidak apa-apa. Namun, karena Sholat Dhuha memiliki banyak keutamaan, banyak yang menjadikannya amalan sunnah yang dilakukan secara Istiqomah.

Waktu untuk sholat Dhuha adalah boleh dilakukan mulai matahari terbit sampai dengan matahari terik menjelang Sholat Dhuhur, sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, waktu yang paling utama adalah saat terik matahari baru terasa panas, atau seperempat siang dihitung dari waktu shubuh. Yakni, sekitar pukul 07.00-09.00 WIB.

Adapun bacaan niat Sholat Dhuha, yakni

‎أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Yang Artinya : Saya niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.

Tata cara sholat dhuha

  • Sebelum memulai, baca niat sholat dhuha di dalam hati.
  • Takbiratul Ihram.
  • Membaca doa Iftitah (Sunnah)
  • Membaca surah Al-Fatihah
  • Membaca surah Ad-Dhuha (bisa pakai surat yang lain)
  • Ruku’ dengan tuma’ninah
  • I’tidal dengan tuma’ninah
  • Sujud dengan tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Sujud kedua dengan tuma’ninah
  • Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
  • Membaca surah Al-Fatihah
  • Membaca surah As-Syams (bisa pakai surat yang lain)
  • Ruku’ dengan tuma’ninah
  • I’tidal dengan tuma’ninah
  • Sujud dengan tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Sujud kedua dengan tuma’ninah
  • Tasyahud akhir dengan tuma’ninah
  • Salam
  • Do’a

Do’a yang dibaca setelah sholat dhuha.

‎اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Ada beberapa keutamaan jika Istiqomah melakukan Sholat Sunnah Dhuha.
Sholat dhuha memang memiliki keutamaan-keutamaan yang sebagian besar tak dimiliki oleh jenis sholat sunat yang lainnya. Diantaranya,

  1. Pesan Rasulullah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang berkata, ” Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan sholat witir. (Muttafaqun ‘Alaih. Al-Bukhari no. 1981. Muslim no. 721). 

  1. Dicukupkan Rezekinya

Sholat dhuha memang dikenal dengan pintu pembuka rezeki. Bagi umat muslim mengerjakan sholat dhuha secara rutin Allah akan mencukupkan rezekinya. Hal ini tercantum dalam hadits qudsi. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad).

  1. Mendapat Rumah di Surga

Bagi umat Islam yang rajin mengerjakan sholat dhuha nyatanya dijanjikan akan dibangunkan rumah di dalam surga.
Seperti yang tertuang dalam hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang berbunyi “Barang siapa yang shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami’ No. 634).

  1. Seperti Haji dan Umroh, Pahalanya Berlipat

Keutamaan sholat dhuha yang lainnya adalah mendapat pahala seperti orang yang pergi haji dan umroh. Diriwayatkan Anas bin Malik ra, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ” Barangsiapa melaksanakan shalat subuh berjama’ah kemudian ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga terbit Matahari, lalu ia mengerjakan shalat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahalanya haji dan umroh.” (HR. Tirmidzi No. 586).

beras