Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PPKM Darurat Jawa Bali
PPKM Darurat Jawa -Bali. (Dok. Foto: BBC)

Telat Mitigasi, Kesehatan dan Ekonomi Terancam



Berita Baru Jatim, Surabaya – Gelombang kedua pandemi ini menjadi tragedi kemanusiaan mengerikan. Beberapa pekan ini fasilitas layanan kesehatan rumah sakit dan puskesmas kewalahan menangani peningkatan pasien yang terpapar Covid-19. 

Zainul Hasan melihat, kondisi fasilitas kesehatan yang tidak siap menampung pasien yang membludak. Lebih-lebih banyak pasien meninggal dan rumah sakit karena tidak mendapat fasilitas oksigen. “Gelombang kedua ini, faskes kita sangat kewalahan,” ujar Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala Jember.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dinilai diskriminatif terhadap ekonomi rakyat. Rencana bantuan sosial, menurut Zainul Hasan, mestinya sudah disalurkan sejak awal penerapan PPKM Darurat.

Pemerintah daerah harus segera menyalurkan jaminan ini karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. “Jangan sampai masyarakat rentan malah berguguran karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya,” ujarnya.

Kebijakan PPKM Darurat, lanjutnya, sudah tepat meski telat. Ia menilai, seharusnya pemerintah mampu memitigasi lebih dini agar tidak terjadi lonjakan kedua.

Akan tetapi, Zainul menilai, secara keseluruhan PPKM Darurat sudah sangat baik untuk menghadapi lonjakan kedua. Pasalnya kesehatan masyarakat lebih utama dan harus dipatuhi secara bersama dan legowo.

“Terlebih para pelaku usaha, masih bisa membuka usaha nya namun dilakukan pemesanan secara daring atau take away, tidak membolehkan pengunjung makan ditempat,” katanya.

Akan tetapi, kondisi ekonomi ketika PPKM Darurat, menurut Zainul, akan menurun dari sisi konsumsi. Masyarakat cenderung akan mengurangi konsumsi nya untuk kebutuhan non esensial. Jika melihat trend sebelum pandemi, lanjutnya, justru hari ini perekonomian kita akan meningkat dikarenakan mendekati lebaran Idul Adha.

“Karena ada second wave ini, sepertinya sisi konsumsi akan tertekan. Jika second wave ini berlangsung lama, kemungkinan kita tidak bisa berharap pertumbuhan ekonomi di tahun ini akan tumbuh positif,” ungkapnya.

beras