Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

TERAS Akan Gelar Teater Kisah Perjuangan Suku Naga
Poster Pementasan Kisah Perjuangan Suku Naga/ Teras PMII FIB Unej

TERAS Akan Gelar Teater Kisah Perjuangan Suku Naga



Berita Baru Jatim, Jember– Teater Rayon Sastra (TERAS) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (PMII FIB Unej) akan kembali menggelar pentas teater tahunan setelah sukses mementaskan naskah Mastodon dan Burung Kondor (MdBK) karya W.S. Rendra dan naskah Pelacur dan Sang Presiden karya besutan Ratna Sarumpaet, dan tahun ini akan mementaskan naskah Kisah Perjuangan Suku Naga (KPSN) karya Rendra. Setelah mendapat restu dari istri Rendra Ken Zuraida, naskah ini disutradarai oleh M. Dhorivan Nabil atau yang biasa dipanggil Ivan itu.

Menurut Ivan, naskah ini adalah bentuk kritik kepada elit politik dan oligarki yang telah menjadikan keadilan utopis bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Naskah ini dilatarbelakangi kegelisahan akan carut marut negeri yang tak kunjung selesai. rakyat miskin dikrimininalisasi dan bromocorah negeri, dibiarkan berkeliaran, konflik agraria acapkali dihiraukan,” tegas Ivan.

Menurut Ivan, naskah tersebut berbicara tentang perampasan lahan dan perlawanan rakyat terhadap ekspansi kapital yang melakukan eksploitasi sumberdaya alam yang merusak lingkungan.

“Naskah KPSN menarik untuk kita saksikan ditengah-tengah bumi pertiwi krisis agraria dan gencarnya investasi industri ekstraktif pertambangan,” tambahnya.

Senada dengan yang disampaikan oleh istri Rendra, Ken Zuraida bahwa naskah KPSN mengangkat tetang anatomi negara maju (industri) yang menjajah negara berkembang atau negara dunia ketiga.

“Senjata yang mereka jajakan masih belum beranjak masih tetap demokrasi dan Hak Asasi Manusia.” ungkapnya lewat akun Whatsapp.

Disisi lain, produser pementasan KPSN, Anisa Nabila Febrianti mengatakan pentas tersebut akan digelar di Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Jember pada tanggal 5 Oktober 2019.

“Pementasan ini sudah dipersiapkan semaksimal mungkin, dua bulan yang lalu tepatnya diawal bulan Agustus,” jelas Nabila, mahasiswa Sastra Indonesia FIB Unej angkatan 2018 itu.

Nabila juga menambahkan bahwa tiket prajual yang sudah terjual tembus 200 tiket dengan harga 10 ribu rupiah. “Target penjualannya itu 300 tiket prajual dan menyediakan 50 tiket di tempat seharga 13 ribu rupiah.” ujarnya. [Agus]

beras