Teras Sukses Gelar Teater di Masa Pandemi
Berita Baru Jatim, Jember – Teater Rayon Sastra (TERAS) Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB Unej) sukses menggelar acara Teater Raya ke-IV bertema “Revitalisasi Arah Seni di Masa Pandemi” pada Sabtu (27/02/2021) di Gedung Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jember.
Tahun ini, Teras menampilkan naskah bertajuk Cipoa karya Putu Wijaya. Cipoa memiliki arti tipu-tipu. Naskah ini menceritakan tentang kehidupan pekerja tambang yang setia pada majikan pemilik tambang emas. Tetapi sang majikan kerap menipu pekerjanya. Hingga akhirnya, sang majikan pun ternyata ditipu oleh pembeli emas serta pekerjanya sendiri.
Riski Eko Hidayat, sutradara pementasan mengatakan, Cipoa memiliki nilai yang relevan dengan keadaan bangsa.
“Alasan memilih Cipoa karena saya selaku sutradara merasa ada keterkaitan cerita dan visualisasi dengan kehidupan dan mental bangsa Indonesia saat ini,” ungkap Rizki saat diwawancarai redaktur Berita Baru Jatim via WhatsApp.
Irfan Mubarok, pegiat seni Sastra Titik Koma, Malang turut mengapresiasi acara ini. “Saya cukup puas dan sangat mengapresiasi mulai dari kesiapan sampai acara selesai,” terang Irfan.
Ia juga memberi koreksi terkait vokal dan suara aktor. Menurutnya, para aktor perlu mendalami lebih dalam tentang karakter dan vokal.
Di sisi lain, Ketua Rayon PMII FIB Unej, Sony Supianto Prasetyawan mengungkapkan, masa pandemi memacu anggota Teras untuk konsisten memberi suguhan pertunjukan bagi pecinta teater. Apalagi seni pertunjukan sudah jarang ditemukan di Jember selama pandemi.
“Alhamdulillah berkat perencanaan yang matang serta kerja keras dari panitia, kami berhasil mengadakan acara teater raya yg ke-4 ini,” kata dia.
Sony berharap, Teras dapat melahirkan bibit seniman yang berkualitas.
“Jangan sampai sepak terjang Teras berhenti sampai disini saja, karena semakin lama akan semakin memiliki tanggung jawab moral yang besar terutama bagi perjalanan teater di Jember. Apalagi ketika melihat latar belakang kami yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya,” pungkasnya.