Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Terpapar Covid-19, Dokter RS di Ponorogo Meninggal Dunia dan Hamil Tujuh Bulan
Doc. IDI Cabang Ponorogo.

Terpapar Covid-19, Dokter RS di Ponorogo Meninggal Dunia dan Hamil Tujuh Bulan



Berita Baru, Ponorogo – Salah satu Dokter Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit swasta meninggal dunia di Ponorogo, Jawa Timur. Dokter itu bernama dr Novita Rahmawati, meninggal setelah 2 minggu di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RKSI) Universitas Airlangga Surabaya.

Almarhumah diketahui tengah mengandung dan usia kehamilannya telah tujuh bulan.

“Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya dr Novita Rachmawati beserta putranya setelah 2 minggu ini berjuang melawan Covid-19,” papar Agus Pramono Sekertaris Daerah Ponorogo, Jumat (11/12).

dr Novita telah berusia 32 tahun itu meninggal setelah di rujuk dan menjalani perawatan intensif di RKSI Unair.

“Ini memberikan pembelajaran kita berkali-kali, betapa pentingnya disiplin protokol kesehatan oleh karenanya harus tetap jaga jarak, kita disiplin memakai masker, dan sering cuci tangan,” ujarnya.

Pihaknya akan meningkatkan koordinasi melalui Satgas Covid-19 untuk mengambil langkah pencegahan penyebaran lonjakan kedua di Ponorogo.

Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Rahayu Kusdarini menambahkan pihaknya meminta doa agar almarhumah husnul khotimah dan diterima amal ibadahnya dan di ampuni segala dosa-dosanya.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. Aamiin,” papar Irin, dikuti dari news.detik.com.

Janin dr Novita pada Rabu (9/12) lalu, meninggal dalam kandungan dan dilahirkan. Pada Jumat (11/12) sekitar pukul 04.30 WIB dokter Novita menyusul putranya.

Sebagai bentuk penghormatan, pihaknya mengimbau para tenaga medis untuk menyematkan pita hitam di lengan kanan selama 3 hari ke depan.

“Ini sebagai bentuk belasungkawa dan solidaritas bagi sejawat kita yang gugur dalam tugas kemanusiaan,” tandas Irin.

Ia pun mengimbau kepada rekannya sesama petugas medis agar terus berusaha semaksimal mungkin menjaga protokol kesehatan saat memberi pelayanan. Pun juga harus mengatur ritme kerja karena ketika terlalu lelah, risiko penularan meningkat.

“Sehingga ritme bekerja saya imbau kembali dicek,” pungkas Irin.

Kepada masyarakat, Irin berharap ketika berobat ke dokter dan mendatangi pelayanan kesehatan mohon disampaikan riwayatnya secara jujur.

“Karena kejujuran itu bisa membantu kami tenaga kesehatan bisa menjaga kesehatan, saat tetap sehat kami bisa memberikan pelayanan dengan maksimal kepada masyarakat. Karena jumlah kami tidak banyak,” ujarnya.

beras