Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tiga Tips Cegah Wabah PMK dari Professor Unair
Hewan ternak di peternakan sapi disuntik petugas (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)

Tiga Tips Cegah Wabah PMK dari Professor Unair



Berita Baru, Surabaya – Upaya penanganan dan pencegahan terus dilakukan untuk menghindari merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang menginfeksi 1.247 hewan ternak di Jawa Timur.

Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF) Prof Dr Chairul Anwar Nidom mengungkapkan, beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalisir penyebaran wabah PMK

1. Karantina Hewan

Ia mengatakan, ketika mendapati hewan yang mengalami gejala PMK harus langsung dikarantina atau dipisahkan dari hewan ternak yang sehat. “Pencegahannya dihindarkan kontak dengan hewan yang sakit,” kata Prof Nidom, Rabu, 11 Mei 2022.

2. Suntik Antibiotik

Sementara untuk hewan ternak yang telah terjangkit wabah PMK, langsung disuntik antibiotik untuk mencegah paparan mikroba lain. Kemudian diberi pereda panas.

“Bahan-bahan seperti empon-empon atau rempah juga bisa diberikan, seperti kunyit dan temulawak untuk pereda panas tubuh hewan,” kata Nidom.

Ia mencontohkan, hewan bisa diberikan rempah-rempah dua kali sehari, bisa ditambah telur (telur yang dierami tetapi tidak jadi) untuk meningkatkan pencernaan di rumen (hewan ternak).

3. Kenali Gejala PMK

Di samping itu, Nidom menambahkan, ada beberapa gejala yang secara umum bisa didapati dari hewan terpapar PMK, seperti munculnya luka dan keluar air liur dari mulut hewan ternak.

“Sehingga hewan tidak bisa makan, kalau saya sebut sakit berengen. Suhu badan tubuh tinggi sehingga dehidrasi, pergelangan kaki luka-luka dan kalau dibiarkan hewan tersebut tidak kuat berdiri, bisa ambruk, dan biasanya kalau sudah begini diakhiri dengan kematian,” jelasnya.

Sementara, untuk penyebaran bisa melalui  hewan sehat berdekatan dengan hewan ternak yang sudah terjangkit. Serta kemudian kontaminasi melalui pakan, minum, dan sebagainya.

beras