Tim Pansel Pimpinan BUMD Jatim Menjadi Sorotan Publik

Berita Baru, Surabaya – Tim Pansel Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Non Perbankan Pemprov Jawa Timur (Jatim) yang digawangi Prof Mas’ud Said dan Budi Rahardjo selaku Kepala Biro Ekonomi Pemprov Jatim, telah dua kali gagal dalam menjaring kandidat profesional dan berintegritas.

Hal itu disampaikan Imam Syafi’i Mantan Ketua Cabang PMII Surabaya kepada Kantor Beritabaru.co Jawa Timur, pada Minggu 21 Mei 2023 di Surabaya.

“Bagaimana prosesi seleksi dan penjaringan untuk ketiga kalinya ini, sampai dengan mau berakhirnya masa jabatan Gubernur Jatim pada bulan September 2023, masih belum ada tanda-tanda penyelesaian final hasil seleksi pimpinan BUMD baik sebagai Direksi maupun Komisaris,” kata Imam.

Menurutnya, apabila dilihat dari hasil seleksi terakhir tahap UKK (Uji Kompetensi dan Keahlian) yang dimuat di laman website resmi Biro Ekonomi Pemprov Jatim Pansel meloloskan atas nama peserta Suko Hartono pendaftar calon Direktur Utama BUMD Petrogas Jatim Utama yang notabene sosok kandidat yang pernah diberhentikan atau dipecat dari Direktur Operasional PT Petrogas Jatim Utama dan Pernah juga dipecat dari jabatan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara.

Lebih lanjut Imam menjelaskan bahwa apabila seleksi berpedoman pada peraturan perundang undangan yaitu Permendagri No 37 Tahun 2018 pada pasal 6  huruf b Permendagri No 37 Tahun 2018 Calon Direksi mensyaratkan mempunyai integritas dan berperilaku baik.

“Lucunya sekarang malah yang daftar Jabatan Direktur Utama PT Petrogas Jatim Utama yang notabene lebih tinggi dari Jabatan yang dipecat sebelumnya sebagai Direktur Operasional,” ujarnya.

Imam menegaskan bawah, BUMD adalah harapan dan kebanggaan warga Jawa Timur, keputusan meloloskan kandidat yang profesional dan berintegritas akan membawa kemajuan dan kemaslahatan bagi BUMD ke depannya.

Lebih lanjut dia menyamkapaikan, pihaknya akan mengambil langkah hukum dan aksi demonstrasi akan dilakukan. Pasalnya, dia melihat kebobrokan yang ada dalam tubuh Petrogas Jatim Utama.

“Jika dipaksakan direktur utamannya Suko Hartono maka kami akan melakukan demo besar-besaran serta saya akan gugat pansel ke PTUN,” pungkas Imam.