TKN: Bukan Karena Tak Tahan Oposisi Tapi Untuk Mengakhiri Polarisasi Tajam di Masyarakat

Berita Baru, Jakarta – Jubir HAM dan Konstitusi TKN Prabowo-Gibran, Munafrizal Manan memberikan penjelasan kepada publik mengenai tudingan Anies Baswedan kepada Prabowo Subianto. Anies mengatakan bahwa Prabowo tidak tahan menjadi oposisi, sehingga bergabung dengan pemerintah Presiden Jokowi.

Jubir HAM dan Konstitusi TKN paslon nomor urut dua ini menjelaskan bahwa keputusan Prabowo untuk bergabung dengan Pemerintah adalah karena sebuah panggilan negara. Berikut ini beberapa fakta terkait pemberitaan tersebut.

Prabowo Gabung Pemerintah Sebagai Upaya Mengatasi Polarisasi

Prabowo merupakan bagian dari tokoh negara dan juga sejarah. Kehadirannya di pemerintahan Jokowi bertujuan untuk mengatasi masalah polarisasi masyarakat. Sehingga negara tidak terpecah belah dan justru bersatu untuk visi yang sama dalam memajukan bangsa.

Sikap ini dinilai karena Prabowo peduli akan kesatuan bangsa Indonesia. Terlebih polarisasi sebenarnya sudah ada sejak Pilpres 2014 silam. Saat Prabowo duel dengan Jokowi, dan berulang lagi di Pilpres 2019.

Tidak untuk Mencari Keuntungan dari Pemerintah dan Masyarakat

Langkah bergabungnya Capres nomor urut 2 ini juga bukan untuk mencari keuntungan semata, namun untuk menyatukan langkah Indonesia agar lebih baik.

“Bukan karena Pak Prabowo tidak tahan terhadap oposisi. Namun Jokowi dan Prabowo sama-sama berpandangan jauh ke depan untuk kepentingan bangsa,” jelas Manan.

Menunjukkan Jiwa Kepemimpinan yang Besar

Pihak TKN Paslon nomor 2 juga menuturkan bahwa situasi politik saat ini lebih stabil dan tenteram. Hal tersebut berkat bergabungnya Prabowo ke pemerintahan. Sehingga memastikan bahwa Prabowo menunjukkan jiwa kepemimpinan yang besar dan peduli terhadap NKRI.

“Pak Prabowo diajak bergabung oleh Pak Jokowi bertujuan untuk mengakhiri polarisasi tajam di tengah masyarakat,” kata Munafrizal Manan kepada wartawan.

Demikianlah fakta tentang Prabowo gabung pemerintah bukan karena tak tahan oposisi namun ada perhatian lain yang jauh lebih penting. Hal tersebut adalah kesatuan dan masa depan Indonesia yang lebih baik. Sehingga tindakan Prabowo tersebut murni adalah sikap jiwa yang besar terhadap NKRI.