Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tradisi Lebaran Ketupat di Tuban
Dok. Foto: Tugu Jatim

Tradisi Lebaran Ketupat di Tuban



Berita Baru, Tuban – Bagi sebagian masyarakat, tradisi unik usai Lebaran Ketupat diperingati setelah menjalankan puasa sunah enam hari di bulan Syawal. Genap di hari ketujuh, mereka berkumpul bersama di masjid maupun musala, memanjatkan doa untuk arwah para leluhur, sembari menyantap ketupat lengkap dengan sayur secara bersama-sama, termasuk di Tuban.

Namun ternyata, ada tradisi unik lainnya yang diperingati bersamaan dengan Lebaran Ketupat. Misalnya di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Tuban. Masyarakat di desa tersebut usai menyantap ketupat, mereka se-kampung menceburkan diri ke pantai desa setempat.

Mulai dari orang tua, anak muda, bahkan anak-anak berbondong-bondong menuju ke bibir pantai dan tumpah ruah untuk beredam maupun sekadar main air di pinggiran laut Tuban ini.

Salah satunya warga bernama Rohmatun, 49, dia bersama keluarga ikut tradisi unik ini yang diyakini sudah ada sejak nenek moyang mereka. Tujuannya, setelah berpuasa selama sebulan lamanya pada bulan Ramadhan dan ditambah enam hari di bulan Syawal, yaitu dengan berendam di air laut bisa menyembuhkan penyakit kulit dan menolak bala.

“Tradisi ini rutin digelar, Mas. Bahkan sejak saya kecil sudah ada. Masyarakat setelah kupatan pasti se-kampung ke pantai sini, terus berendam,” ungkap Rohmatun.

Tak hanya itu, sebagian besar masyarakat di sana berpencaharian sebagai nelayan. Karena itu, mereka berharap dengan tradisi ini dijauhkan dari segala mara bahaya.

“Yang masih belum balik mudik, pasti nunggu momentum ini, Mas. Selain ramai, juga sekalian ngajak keluarga main di pantai atau ikut mandi di sana,” terangnya.

beras