Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tupperware Terancam Bangkrut, Saham Terjun Bebas Hingga 90%
GETTY IMAGES

Tupperware Terancam Bangkrut, Saham Terjun Bebas Hingga 90%



Berita Baru, Surabaya – Salah merek produk pecah belah paling diminati, Tupperware dikabarkan terancam bangkrut.

Merek produk pecah belah asal Amerika Serikat (AS) itu, tengah menghadapi masa-masa kritis bahkan sahamnya terjun bebas hingga 90%.

Tupperware dikenal dengan produknya yang berupa penyimpanan makanan atau sejenisnya dan cukup populer di kalangan ibu rumah tangga.

Dalam sebuah pernyataan pada 7 April 2023, pihak Tupperware mengatakan ada ‘keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usaha’. 

Mereka juga menyebut tengah mencari bantuan keuangan dari berbagai pihak agar tetap bertahan di masa-masa kritis.

Perusahaan ternama itu juga mengatakan bahwa pihaknya saat ini tidak akan bisa mendanai operasi bisnisnya jika tidak mendapatkan uang tambahan dalam waktu dekat. 

Bahkan, Tupperware mengatakan tengah menjajaki potensi PHK karyawan, dan sedang meninjau portofolio real estatnya untuk upaya penghematan uang operasional.

“Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam mengatasi posisi modal dan likuiditas kami,” kata CEO Tupperware, Miguel Fernandez dalam siaran pers, dikutip dari CNN International, pada Kamis, 13 April 2023.

“Perusahaan melakukan segala upaya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami,” tambahnya.

Perusahaan produk pecah belah berusia 77 tahun itu telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir untuk mempertahankan relevansi bisnisnya di tengah persaingan pasar.

Mereka telah melakukan beberapa terobosan seperti mengeluarkan produk baru untuk menarik pelanggan dari kalangan muda.

“Beberapa masalah telah merugikan Tupperware, termasuk penurunan tajam dalam jumlah penjualan, penurunan konsumen pada produk rumah tangga, dan merek yang masih belum sepenuhnya terhubung dengan konsumen yang lebih muda,” tutur Neil Saunders, analis ritel dan direktur pelaksana di GlobalData, seperti dikutip dari CNBC Indonesia.

Saunders juga mengatakan bahwa Tupperware saat ini berada dalam ‘posisi genting’ secara finansial karena berjuang untuk meningkatkan penjualan.

Kondisi tersebut, menurut Saunders, semakin diperparah dengan sedikitnya aset yang dimiliki Tupperware sehingga menjadikannya minim kapasitas dalam mengumpulkan uang.

“Perusahaan ini dulunya merupakan sarang inovasi dengan gadget dapur pemecah masalah, tetapi sekarang benar-benar kehilangan keunggulannya,” tuturnya.

Akibatnya, saham Tupperware terjun bebas hingga 90% selama setahun terakhir. Pada Hari Senin, 10 Maret 2023 kemarin, saham Tupperware kembali anjlok 50%.

New York Stock Exchange juga telah mengeluarkan peringatan akan menghapus saham Tupperware dari daftar karena perusahaan tersebut tidak mengajukan laporan tahunan yang telah diwajibkan.

beras