Unej Kembali Diterpa Isu Kekerasan Seksual, Pelaku Masih Bebas dan Banyak Korban
Berita Baru, Jember – Universitas Jember (Unej) kembali diterpa isu kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh mahasiswa Unej bernama Arif Rosih Royan asal Jombang, Jawa Timur.
“12 April 2019, sore hari sekitar jam 18.00 telah terjadi kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh pelaku Arif Rosih Royan kelahiran Jombang, Jatim tanggal 28 April 1998. Salah satu mahasiswa UNEJ dan korban istri saya sendiri,” dikutip dari akun twitter @decemberdec811, Senin (28/12) kemarin.
Berdasarkan pantauan Beritabaru.co pada pukul 15:07 WIB, tweet tersebut mendapatkan 1.142 retweet, 1.538 like dan 135 komentar.
Berikut kronologi dan alur kejadiannya:
- Sore hari korban menghubungi pelaku via WhatsApp, korban menanayakan perihal dosen x kepada pelaku apakah pernah menyinggung nama korban di forum kelas angkatan pelaku.
- Kemudian pelaku menjawab tidak tau. Pelaku melanjutkan chat kepada korban.
- Chat tersebut berisi perihal menanyakan korban ada kegiatan apa malam ini? Lalu korban menjawab kebetulan korban akan membeli kabel USB charger hp sekaligus membeli makanan.
- Pelaku menawarkan bantuan kepada korban untuk diantarkan membeli USB dan makan.
- Akhirnya korban setuju, korban menganggap pelaku tidak lebih hanya mengantar saja dan menambah relasi karena korban belum kenal dengan pelaku yang kebetulan kakak tingkat dan satu kelas.
- Dijalan pelaku bertanya kepada korban.
- Apakah korban seorang perokok? Apakah korban seorang peminum alkohol? Dan apa saja yang dilakukan korban bersama mantan pacarnya?
- Korban menjawab bahwa dirinya tidak merokok, tidak meminum minuman alkohol dan kegiatan bersama mantan pacar ini hal privasi.
- Sehingga korban tidak menanggapi lebih lanjut. Kemudian pelaku justru menyerang korban dengan berkata “munafik”. Korban menjawab kembali dengan berkata “itu beneran”.
- Sesampainya di toko hp, korban membeli USB, lokasi toko hp tersebut ada di Johar Plaza Jember.
- Bersebelahan dengan Matahari departemen store.
- Bukannya langsung mengantar untuk membeli makanan, pelaku justru menawari korban untuk open table dan korban menyetujui, dengan syarat korban tidak ikut minum-minuman beralkohol.
- Disini korban masih berpikiran positif, menganggap pelaku hanya mencari teman untuk mengobrol saja.
- Namun ternyata ajakan open table itu tidak jadi dilakukan, pelaku justru meneruskan perjalanan menuju toko kecil di area sekitar jalan Sumatera dekat Gladak kembar, Jember.
- Untuk membeli Anggur merah (Amer) merk ot dan satu gelas air mineral. Disini korban mulai bingung, kemudian korban meminta pada pelaku untuk pulang saja kembali ke kost korban.
- Tetapi pelaku menahan korban, tidak mau memulangkan korban dan mengatakan kepada korban untuk.
- Menemaninya minum Amer dulu. Tidak habis pikir ternyata si pelaku ini tiba-tiba membawa korban menuju suatu penginapan di area dekat stasiun Jember Kota.
- Disini korban mulai panik, tidak bisa berpikir apa-apa dan ketakutan.
- Si pelaku mengajak korban untuk memasuki satu kamar yang berada di penginapan tersebut.
- Kemudian korban ini mencoba kabel USB yang telah dibelinya, ia mencharger hp karena hpnya sudah mati total pada saat itu. Kemudian korban duduk, dan memberitahu pelaku, bahwa korban.
- Mempersilahkan pelaku untuk meminum Amer, tetapi korban tidak mau mencoba sedikit pun. Lalu korban mulai mengambil buku yang dibawanya. Buku yang dibawanya itu berjudul “dunia Anna”. Dan mulai membacanya.
- Pelaku meminum air mineral yg dibelinya tadi, kemudian.
- Menuangkan Amernya ke gelas bekas air mineral dan menawarkannya dengan sedikit memaksa kepada korban tetapi korban tetap tidak mau.
- Pelaku akhirnya menyerah dan meminum Amernya sendiri. Pelaku meminum Amer sangat sedikit sehingga tidak akan menyebabkan mabuk bahkan.
- Tidak ada indikasi mabuk sama sekali yang terjadi pada pelaku.
- Pelaku tiba-tiba saja mengambil paksa buku yang dibaca oleh korban, kemudian mendorong korban ke kasur.
- Korban bingung dan sangat panik, karena tiba-tiba pelaku sudah berada di atas tubuh korban.
- Kemudian pelaku memegangi kedua korban sembari mengancam “Jangan Teriak Ya!”.
- Korban tidak kuasa melawan untuk menjatuhkan pelaku, karena korban saat itu dalam kondisi lapar.
- Pelaku berusaha mencium paksa bibir korban, tetapi korban tidak mau dan tidak membalas.
- Lalu pelaku berusaha menggerayangi tubuh korban dan korban tetap berusaha melawan.
- Hingga pada akhirnya pelaku berusaha untuk memasukkan bakat kelaminnya kedalam kelamin korban, tetapi korban tetap melawan, pada saat itu kondisi baju korban akan dilucuti oleh pelaku.
- Tetapi korban menolak, sehingga baju korban masih terpakai dan utuh, hanya saja korban memakai rok. Sehingga pelaku dapat dengan mudah melakukan kejahatannya.
- Sembari berusaha memasukkan alat kelaminnya, korban melawan terus menerus hingga pelaku menyerah.
- Pelaku menyerah dan berusaha mengeluarkan spermanya dengan tangannya sendiri.
- Kemudian setelah mengeluarkan spermanya, pelaku tampak sangat kesal dan mengajak korban pulang dengan alasan pelaku akan menonton pertandingan bola.
- Korban yang berusaha untuk tidak menangis, karena korban sangat kesal menjawab dengan ketus ajakan pulang pelaku “yaudah ayo pulang”.
- Selama dijalan pelaku menawarkan kepada korban untuk membeli makanan seperti rencana diawal tadi.
- Korban yg terlanjur kesal.
- Kesal, marah dan emosi menjawab “Tidak usah, aku mau pulang aja!”.
- Ketika sampai didepan kost korban, pelaku mengancam korban jika kejadian ini sampai diketahui oleh orang lain maka pelaku tidak akan bertanggung jawab apabila terjadi hal yang tidak diinginkan kepada korban.
- Dan pelaku masih mengancam bahwa bapak si pelaku adalah salah satu orang penting.
- Inilah kata-kata ancaman yang membuat korban tidak berani speak up sejak awal.
- Note: ini pertemuan pertama korban dengan pelaku selain dikelas, sehingga korban menghormati pelaku sebagai katingnya.
- Sehingga korban tidak menyangka kejadian seperti ini akan terjadi. (Selesai).
Catatan penting!
Hingga saat ini pelaku masih bebas berkeliaran, bahkan masih mengikuti kegiatan organisasinya serta pelaku juga merupakan seorang aktivis Anti kekerasan seksual. Dengan bio Instagram “Memanusiakan manusia!”. Korban dari pelaku lebih dari 1 orang!.