Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Prof.Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum.
Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum, guru besar FBS Universitas Negeri Jakarta.

Universitas Sriwijaya Gelar Seminar Sastra dan Bahasa di Era Digital



Berita Baru, Sumsel — Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Sriwijaya gelar Seminar Nasional pada Sabtu, (30/10), secara daring melalui aplikasi Zoom Conference.

Bertajuk (SENABATRA) 2021 seminar tersebut mengangkat tema “Bahasa dan Sastra di Era Digital dan Terkoneksi secara Global”.

Sary Silvhiany, M.A., Ph.D., ketua panitia melaporkan bahwa seminar kali menjadi awal yang bagus bagi dunia kesusasteraan, utamanya di Universitas Sriwijaya.

“Saya berharap para audience, pemakalah, dan pembicara dapat melakukan proses dialog interaktif, dan semoga lancar,” sambutnya.

Acara dibuka langsung oleh Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Sriwijaya, Dr. Didi Suhendi, M.Hum.

Ia berharap seminar kali ini dapat menjadi jembatan untuk menemukan pengetahuan baru.

“Semoga seminar ini dapat mengeluarkan output yang penting bagi dunia akademik, utamanya di bidang Sastra dan Bahasa, dan tentunya dapat menjawab tantangan zaman,” harapnya.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi utama oleh 3 narasumber, yaitu Theron Muller, Ph.D, Prof.Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum. dan Dr. H. Munir.

Pemateri pertama, Theron Muller, Ph.D. dengan paparan materi mengenai Translanguage, Mutliteracies & ELT.

Dilanjut oleh Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum, guru besar FBS Universitas Negeri Jakarta.

Novi memaparkan materi tentang “Pengembangan Desain Pembelajaran
Sastra dan Budaya”.

Ia mengatakan bahwa desain pembelajaran berbasis riset berpotensi mengaktifkan pembelajar karena menghadapkan pada permasalahan dan cara memecahkannya.

“Sastra dan Budaya merepresentasikan kehidupan umat manusia yang berpotensi sebagai pintu masuk melakukan pembelaan dan mengatasi permasalahan kemanusiaan,” jelasnya.

Novi juga menambahkan bahwa desain pembalajaran berbasis riset mengasumsi fasilitator, dalam hal ini dilakukan oleh dosen juga sebagai periset dan mencintai kegiatan tersebut.

“Hal ini dosen juga menjadi pelaku riset. Dengan demikian forum perkuliahan menjadi ruang dialog dan berbagi pengalaman. Era teknologi digital memberikan beragam kemudahan sekaligus tantangan untuk memanfaatkan secara cerdas, dewasa, dan bijaksana,” tegasnya.

Dalam presentasinya, Novi juga menceritakan pengalaman risetnya yang didanai Toyota Fondation, DRPM, dan LPDP serta kegiatan lain yang pernah didanai oleh Ford Fondation dan Japan Fondation. Ia juga masih terus menerbitkan buku-buku yang ditulis bersama, seperti Sastra Pariwisata, Sastra Rempah dan Sastra Maritim.
Sebagai bangsa Indonesia yang bangga dengan salah satu warisan budaya leluhurnya, yaitu pantun, Novi mengawali dan mengakhiri paparan dengan membacakan pantun berikut.

Bersama kekasih menuju Jembatan Ampera
Cahya mentari memancar di sela perahu
Terima kasih pada Universitas Sriwijaya
Telah mengundang kami selayar berbagi ilmu

Ia senang menyisipkan pantun karena melatih kecerdasan Bahasa, terutama berpikir asisiasit, yaitu mengasosiasikan fenomena yang bersifat faktual sebagai sampiran dan maksud yang hendak disampaikan atau isi.

Sementara itu, pemateri ketiga Dr. H. Munir membawakan materi sastra dan sufisme.

Ia menjelaskan keterkaitan antara proses kreatif penciptaan suatu karya sastra dengan sufisme.

Dalam seminar ini, total ada 28 pemakalah dari berbagai Universitas yang turut serta memaparkan tulisannya dalam sesi diskusi paralel.

Total peserta dalam seminar ini berjumlah kurang lebih 280 peserta.

Universitas Sriwijaya Gelar Seminar Sastra dan Bahasa di Era Digital

beras