
UNJ Gelar PKM di Pesantren Nurul Iman: Dorong Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal
Berita Baru, Bogor – Program Studi Magister Linguistik Terapan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertema “Pelatihan Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal” pada Minggu, 15 Juni 2025 di Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, Bogor.
Kegiatan diawali dengan seremoni pembukaan pada pagi hari di Masjid Toha yang diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, penayangan profil yayasan, penampilan seni santri, serta sambutan dari Direktur Sekolah Pascasarjana UNJ, Prof. Dr. Dedi Purwana E.S., M.Bus., dan Pembina Yayasan, Dr. Hj. Umi Waheeda binti H. Abdul Rahman, S.Psi., M.Si.
Memasuki sesi inti di siang hari, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan sambutan dari Koordinator Program Studi S2 Linguistik Terapan, Prof.
Dr. Endry Boeriswati, M.Pd dan Kepala Sekolah SMA Al Ashriyyah Nurul Iman, Ustadz Sonif Mahfud, M.Ag., yang secara resmi membuka kegiatan dan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan pesantren.
Kegiatan PKM ini dikoordinasi oleh Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum. dengan kegiatan inti berupa pemaparan tiga materi utama yang disampaikan oleh tiga narasumber.

Dr. Siti Gomo Attas, M.Hum. menyampaikan materi “Pengembangan Industri Kreatif dan Alih Wahana Berbasis Kearifan Lokal di Masyarakat Betawi”, yang membahas bagaimana unsur budaya lokal dapat dikembangkan menjadi produk kreatif melalui proses alih wahana.
Dr. Miftahulkhairah Anwar, M.Hum. memaparkan topik “Linguistik dan Industri Kreatif”, yang menyoroti peran linguistik dalam inovasi konten dan produk berbasis bahasa.
Dr. Siti Ansoriyah, M.Pd. menyampaikan materi “Literasi dan Pembelajaran Bahasa di Masyarakat”, dengan fokus pada penguatan literasi sebagai fondasi pembangunan sosial berbasis pengetahuan.

Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari 16 siswa dan 9 guru SMA dari lingkungan pesantren. Seluruh sesi dikemas secara interaktif dan ditutup dengan diskusi terbuka yang dipandu oleh Ustadz Nurfadli. Diskusi ini menjadi ruang produktif bagi peserta untuk mengeksplorasi lebih lanjut penerapan materi dalam konteks kehidupan mereka.
Kegiatan kemudian ditutup dengan harapan bahwa kolaborasi antara dunia akademik dan komunitas pesantren dapat terus dikembangkan, terutama dalam membangun industri kreatif yang tidak hanya berakar pada budaya lokal, tetapi juga berorientasi pada kemajuan dan kemandirian masyarakat.
