Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Usung Tema Lokalitas, Mahasiswa PBSI FKIP UNEJ Tuai Pujian

Usung Tema Lokalitas, Mahasiswa PBSI FKIP UNEJ Tuai Pujian



Berita Baru, Jember – Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) angkatan 2021, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember (UNEJ) menggelar pementasan apresiasi drama bertajuk “Harmoni Sangkala dalam Sandiwara”, yang berlangsung pada, 1-3 Juni 2023. 

Kegiatan penuh apresiasi tersebut diadakan dalam rangka praktik tugas mata kuliah Apresiasi Drama (Project Based Learning) sekaligus menjadi pengalaman nyata untuk saling mengapresiasi karya. 

Pementasan itu digelar di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa UNEJ dengan menampilkan drama tragedi hingga memukaunya sendratari.

Usung Tema Lokalitas, Mahasiswa PBSI FKIP UNEJ Tuai Pujian

Ketua Pelaksana Pentas Apresiasi, Cindy Aprilia menyampaikan bahwa pementasan drama ini dibuat dengan penuh kerja keras agar delapan naskah yang digarap oleh sutaradara masing-masing kelompok dapat tersampaikan dengan baik pada penonton.

Puncak apresiasi juga diharapkan dapat membangun semangat mahasiswa dalam mengekspresikan karya selanjutnya. 

Gelar pementasan ini mendapat dukungan Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UNEJ, Rusdhianti Wuryaningrum yang menyatakan bahwa kegiatan apresiasi drama tersebut membuktikan dapat menjadi sarana dalam melestarikan budaya Nusantara.

“Saya sangat mengapresiasi acara pementasan drama ini. Sungguh luar biasa karena tidak hanya bertabur apresiasi namun juga menjadi upaya agar budaya Nusantara tetap lestari. Senada dengan semangat Kampus Merdeka, mahasiswa PBSI UNEJ memang layak mendapatkan akreditasi unggul,” ungkapnya. 

Estetika pementasan drama tersebut mendatangkan banyak penonton dari berbagai kalangan. Sajian kisah penuh ketegangan, iringan instrumen musik dan sandiwara para pemain ditampilkan dengan mengesankan. Penonton pun mengaku sangat antusias saat menyaksikan pementasan dari beberapa naskah tersebut seperti penampilan _Tri Asmara Samodra, Pepacuh, Pulang Tak Sampai Datang dan Calon Arang_.

“Jujur saja, rasanya ingin terus melihat ke panggung karena drama-drama yang dipentaskan sangat menarik. Apalagi penampilan sendratari dari hari pertama sampai hari ini bikin merinding!” ungkap mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UNEJ angkatan 2021 yang tidak ingin disebutkan namanya. 

Lebih lanjut, banyak pula penonton yang ikut terhanyut dalam berbagai macam suasana dan tidak luput untuk tertawa saat muncul adegan menggelitik.

“Saya menikmati betul drama-drama yang ditampilkan, adegan dari drama _Mega-Mega, Orang Asing, Matahari di Sebuah Jalan Kecil,_ lalu _Lakon Kosong_ membuat saya sedikit tegang namun beberapa kali tertawa karena diselipkan adegan, tokoh dan  dialog lucu di dalamnya,” ungkap penonton lainnya.

Dosen pengampu mata kuliah Apresiasi Drama, Akhmad Taufiq juga ikut mengapresiasi dan berkomentar mengenai drama-drama yang telah ditampilkan. Menurut beliau, pementasan drama akan bagus jika naskahnya ditulis dengan apik pula.

“Naskah Calon Arang ini luar biasa ketika dipentaskan. Sebenarnya berat, namun menariknya naskah ini mengangkat sisi mayoritas dan martabat seorang perempuan yang berpegang prinsip. Pementasan tadi juga membawa unsur simbolis. Apalagi ada kalimat yang sangat mengesankan menyebutkan _pertemuan adalah pertempuran yang diputuskan oleh langit dan disepakati oleh bumi._ Sangat menarik!” komentarnya untuk drama Calon Arang.

Sutradara sekaligus pemain dari drama Calon Arang, Rheina Dwi Andini menyebutkan bahwa naskah yang ia sutradarai sangat bagus dan menarik untuk dipentaskan, naskah tersebut merupakan versi Kediri yang masih membawa konsep Bali.

“Kami menampilkan versi Kediri sebab karakter Calon Arang kali ini dibuat lebih berwibawa daripada karakter garang seperti biasanya,” ujarnya. 

Drama Calon Arang tersebut menjadi drama yang dipentaskan terakhir. Sebagai penutup, drama tersebut sedikit menghebohkan penonton sebab memunculkan wujud Leak yang menjadikan suasana cukup mendebarkan.

beras