Viral! Dokter Gigi Cindy Callista Ngaku Diintimidasi Kader PDIP Surabaya, Minta Keadilan ke Cak Eri

Berita Baru, Surabaya – Media sosial digemparkan dengan unggahan seorang dokter gigi asal Surabaya, drg. Cindy Callista Saconk, yang mengaku menjadi korban intimidasi dan perampasan oleh seorang kader PDI Perjuangan Kota Surabaya.

Video curahan hati Cindy itu viral di Instagram melalui akun pribadinya @drg.cindysaconk, di mana ia meminta keadilan dan perlindungan hukum atas dugaan tindakan intimidasi yang dialaminya selama hampir dua tahun.

Dalam keterangannya kepada Daily Jatim, Cindy menyebut sosok yang diduga mengintimidasinya adalah Hadrean Renanda, yang diketahui menjabat sebagai Kepala Badiklatda DPC PDIP Surabaya.

“Selama hampir dua tahun saya diancam dan diintimidasi dalam berbagai hal. Ia selalu membawa-bawa nama partai banteng dan sejumlah tokoh,” ungkap Cindy, Sabtu (4/10/2025).

Lebih lanjut, Cindy mengaku Hadrean telah merampas sejumlah barang berharga miliknya, termasuk sertifikat ruko, STR Dokter, SIP, dan ijazah asli atas nama dirinya

“Sertifikat ruko itu dibelikan ayah kandung saya sebelum pernikahan. Tapi semua diambil paksa,” jelasnya.

Cindy menuturkan, aksi perampasan tersebut terjadi pada 25 Juni 2024 di area parkir Mal Delta Surabaya. Saat itu, ia mengaku sendirian tanpa bantuan siapa pun, sementara Hadrean datang bersama ayahnya, Iskandar Adikoesoemo.

“Saya diarahkan ke lapangan parkir, dan di sana terjadi perampasan serta intimidasi terhadap saya,” tambahnya.

Meski telah melapor ke Polda Jawa Timur, Cindy mengaku hingga kini belum ada titik terang terkait kasusnya.

“Hadrean selalu menekan saya dengan mengatasnamakan partai dan bahkan menyebut-nyebut nama Cak Eri (Wali Kota Surabaya) dalam berbagai urusan,” ujar Cindy.

Lewat unggahan di Instagram, Cindy juga menandai (mention) akun Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji. Ia berharap mendapat perhatian langsung dari keduanya.

“Saya mohon keadilan. Saya rakyat kecil memohon kebijakan Bapak yang terhormat,” tulis Cindy dalam unggahan tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PDI Perjuangan Kota Surabaya maupun Hadrean Renanda belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan tersebut.