Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Soroti Pelayanan dan Ketersediaan Dokter di RSUD Waluyojati, Probolinggo

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Soroti Pelayanan dan Ketersediaan Dokter di RSUD Waluyojati, Probolinggo




Berita Baru, Probolinggo – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Probolinggo, Rendra Hadi Kusuma, bersama anggota fraksi lainnya melakukan kunjungan kerja ke RSUD Waluyojati sebagai tindak lanjut dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Probolinggo tahun sebelumnya.

Kunjungan ini dilakukan Rabu (23/4) siang, untuk meninjau langsung kualitas pelayanan serta kondisi fasilitas rumah sakit.

Rendra menyampaikan bahwa kunjungan tersebut dilakukan karena ketidakhadiran dokter Yesi dalam rapat LKPJ.

“Kami berinisiatif untuk langsung mengunjungi rumah sakit, ingin mengetahui bagaimana pelayanan rawat inap, kelayakan ruangan, serta proses penanganan pasien,” ungkapnya, Kamis (24/4).

Dalam diskusi dengan Direktur RSUD Waluyojati, dokter Yesi, dan jajaran manajemen rumah sakit, pihaknya mendapatkan gambaran terkait sejumlah upaya perbaikan yang telah dilakukan, termasuk pengelolaan keamanan dan kebersihan melalui sistem outsourcing.

“Pelayanan dari sekuriti sudah jauh lebih humanis. Begitu juga kebersihan rumah sakit yang kini dikelola secara profesional. Tapi masyarakat tetap butuh edukasi dan informasi yang cepat, terutama soal prosedur di IGD,” jelas Rendra.

Namun demikian, Rendra juga menyoroti keluhan masyarakat tentang kurangnya responsivitas pelayanan rumah sakit. Salah satu kasus yang mencuat adalah meninggalnya seorang ibu hamil karena diduga tidak mendapat penanganan intensif.

“Ini menjadi perhatian serius. Dari hasil koordinasi kami, pihak rumah sakit tidak menampik adanya kekurangan dan menyampaikan komitmen untuk terus memperbaiki,” kata Rendra.

Salah satu persoalan mendasar yang diungkap adalah keterbatasan tenaga medis, terutama dokter. Saat ini, jumlah dokter dinilai masih belum ideal. Selain itu, tidak adanya insentif dari pemerintah daerah turut menjadi alasan kurangnya minat dokter untuk mengabdi di Kabupaten Probolinggo.

“Di daerah lain, dokter diberi insentif khusus. Sementara di sini belum ada. Akibatnya, dokter lebih memilih daerah tetangga yang memberikan kompensasi lebih baik,”ujanrnya.

“Dokter juga manusia, mereka punya keluarga dan tentu mempertimbangkan kesejahteraannya,”tambahnya.

Rendra juga menekankan pentingnya fungsi kehumasan dalam menjembatani komunikasi antara pihak rumah sakit dengan pasien, terutama warga dari pedesaan.

Ia menyarankan agar rumah sakit menggunakan bahasa lokal seperti Madura dalam menjelaskan prosedur pelayanan, agar lebih mudah dipahami masyarakat.

“Kami melihat optimisme dari manajemen rumah sakit. Mereka siap menerima masukan dan terus berbenah,” pungkas Rendra.

Kunjungan ini diharapkan menjadi pemicu perbaikan pelayanan kesehatan di RSUD Waluyojati serta menjadi perhatian serius pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas dan daya tarik tenaga kesehatan di Kabupaten Probolinggo.

beras