Warga Botolinggo Rebutan Air dengan Perusahaan Tambang: PMII Jember Peringatkan Pemkab Bondowoso

Berita Baru Jatim, Bondowoso — Ketua PC PMII Jember, Baijuri, turut mengomentari masalah pertikaian antara warga Desa Botolinggo dengan PT. BSI (Bumi Suksesindo). Diduga akar pertikaian tersebut lantaran kedua pihak saling berebut air sungai. Warga membutuhkan air untuk keberlangsungan hidup mereka, sedangkan PT. BSI sendiri untuk mengairi kebun sengon.

Adanya pertikaian antara warga Desa Botolinggo dengan perusahaan tambang itu juga didasari oleh oknum perusahaan melarang warga untuk mengambil air sungai. Akhirnya warga melapor kepada pihak kepolisian. Namun, pihak PT. BSI mengelak dan mengaku telah berkordinasi dengan pemerintah setempat.

“Kalau memang sudah ada koordinasi dari perusahaan tambang dengan pemerintah, buat apa warga susah payah melapor. Kenyataannya kan berbeda. Jangan permainkan warga”. Kata Baijuri, Sabtu (22/8/2020) kepada redaksi Beritabaru.co.

Ketersediaan air menipis semenjak memasuki musim kemarau. Warga Botolinggo hanya bisa bergantung pada air sungai. Karena air sungai adalah satu-satunya sumber air yang tersisa. Itu pun airnya masih harus dibagi dengan daerah yang lain.

Bantuan dari BNPB pun tidak mencukupi kebutuhan warga. BNPB hanya memberi stok air dua kali setiap pekannya dengan truk tangki. Apalagi warga harus berjalan sekitar lima kilo meter dari rumah ke pos bantuan air.

“Saya minta pemerintah daerah khususnya bupati segera menuntaskan masalah ini. Air adalah kebutuhan utama warga. Pastikan air diterima warga dengan jangkauan yang memadai dan bersih.” Tegas pria kelahiran Bondowoso itu.

Untuk mengawal hal ini, pria yang saat ini sedang menempuh Pascasarjana Ekonomi di IAIN Jember, mengajak jajaran Pengurus Cabang PMII se-Tapal Kuda turut memberi dukungan kepada warga dan mengkawal penuh kasus ini.

“Ini akan menjadi kawalan PMII se-Tapal Kuda. Jadi, saya akan koordinasikan dengan Ketua PMII Cabang Se-Tapal Kuda”. Pungkas Baijuri.