2.500 hektare Tembakau di Bojonegoro Mati
Berita Baru, Bojonegoro – Petani tembakau di Bojonegoro, Jawa Timur gagal panen. Setidaknya, sebanyak 2.500 hektare tanaman tembakau mati karena hujan. Namun, dari target tanam 11.051 hektare, ada sebanyak 8.462 hektare masih hidup.
Kabid Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Imam Nurhamid, mengatakan sebagian tanaman tembakau di Bojonegoro mati karena hujan. Hujan di Bojonegoro terjadi semenjak Mei lalu.
“Ada sebagian petani yang tanaman tembakaunya mati,,” kata Imam, Sabtu (8/10/2022).
Dia mengatakan, setelah terdampak hujan ada sekitar 2.500 hektare tembakau di Bojonegoro mati. Jumlah tersebut dari realisasi tanam 11.051 hektare yang targetnya 11.200 hektare di tahun ini.
Imam menjelaskan, sebelumnya para petani juga sudah menyulam tembakaunya sebanyak tiga sampai lima kali. Namun, karena cuaca ekstrem banyak sebagian tembakau yang mati.
“Ada di 10 kecamatan yang tanamannya mati meliputi Kecamatan Sekar, Malo, Tambakrejo, Ngasem, Kedungadem, Sugihwaras, Dander, Kepohbaru, Kanor, dan Baureno sisanya sudah panen semua,” katanya.
Akan tetapi, lanjut dia, ada tanaman tembakau yang masih hidup yakni 8.462 hektare. Tanaman tembakau tersebut rinciannya dari 28 kecamatan di Bojonegoro ada 21 kecamatan yang tanam tembakau.
“21 kecamatan itu rutin setiap tahun yang menanam tembakau,” katanya.