20 Daerah Zona Merah Terkonfirmasi di Jatim
Berita Baru Jatim, Surabaya – Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur telah mengonfirmasi zona merah telah mencapai 20 daerah.
“Pekan lalu hanya tiga namun sekarang sudah 20 daerah zona merah,” jelas dr Makhyan Jibril anggota Satuan Tugas Kuratif Covid-19.
dr Makhyan mengatakan lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah menjadi penyebab bertambahnya status zona merah di Jatim.
Lanjut Makhyan, peningkatan ini diakibatkan mobilitas yang terjadi dua pekan lalu dan ditambah varian baru Covid-19 sehingga terjadi kenaikan hampir mencakup wilayah Jatim.
“Maka dari itu, berdasarkan hitungan epidemiologi Gugus Tugas COVID-19 Pusat, terdapat 20 daerah di Jatim yang masuk zona merah,” jelasnya.
Dokter muda itu memberi pesan harus betul-betul menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat secara total agar kasus bisa terhenti.
“Pesan saya Satu M, yaitu manuto atau berarti patuhi,” kata dokter yang sekarang melanjutkan pendidikan spesialisasi di bidang kardiologi dan pembuluh darah di Universitas Airlangga.
Sebanyak 20 kabupaten/kota yang berstatus zona merah, yakni Kabupaten Banyuwangi, Ngawi, Malang, Bangkalan, Lamongan, Sampang, Pamekasan, Sidoarjo, Magetan, Ponorogo, Situbondo, Nganjuk, Lumajang, dan Bondowoso. Kemudian Kota Probolinggo, Madiun, Mojokerto, Malang, Kediri, dan Kota Batu.
Sebanyak 18 daerah lainnya di Jatim berstatus zona oranye (risiko penularan sedang), yaitu Kota Surabaya, Pasuruan, dan Blitar, Kabupaten Gresik, Sumenep, Madiun, Pacitan, Kediri, Probolinggo, Tuban, Tulungagung, Blitar, Jember, Trenggalek, Pasuruan, Bojonegoro, Mojokerto, serta Jombang.
Dengan demikian, di Jatim tak ada satupun daerah berstatus zona kuning (risiko penularan rendah), apalagi zona hijau (tidak berisiko penularan).
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim per pukul 16.00 WIB hari ini, ada tambahan sebanyak 1.808 kasus baru terkonfirmasi positif, lalu 1.077 kasus sembuh dan 122 kasus meninggal dunia.
Secara kumulatif hingga saat ini terkonfirmasi sebanyak 182.076 kasus, yang rinciannya 12.494 kasus (6,86 persen) dirawat, berikutnya angka sembuh mencapai 156.444 kasus (85,92 persen), serta 13.138 kasus (7,21 persen) meninggal dunia.