Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kuliah Umum ITB Tuban Bicarakan tentang Dampak Perubahan terhadap Kesenjangan Sosial dan Krisis Iklim 

Kuliah Umum ITB Tuban Bicarakan tentang Dampak Perubahan terhadap Kesenjangan Sosial dan Krisis Iklim 



Berita Baru, Tuban – Kuliah Umum bertajuk “Change Maker: Pengalaman Gerakan Indonesia dan Dunia yang digelar Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Tuban pada Rabu, (28/12/2022) mendatangkan Nani Zulminarni, Direktur Regional Ashoka Asia Tenggara dan Ketua Yayasan PEKKA. Nani menerangkan tentang permasalahan dalam percepatan perubahan di Indonesia. 

Nani menegaskan bahwa masalah yang paling menonjol di balik percepatan perubahan itu adalah kesenjangan sosial yang semakin dalam. Di samping itu tantangan lainnya yakni melemahnya ikatan sosial di dalam masyarakat serta kerusakan iklim  yang sulit untuk dipulihkan

“Jadi kita berada di satu masa di mana alam pun sudah tidak bisa kita baca lagi. Kalau dulu nenek moyang kita itu bisa membaca alam. Misalnya, oh ini saatnya menanam pohon, ini saatnya ke laut. Sekarang keterampilan itu hampir tidak bisa dipergunakan lagi karena sudah berubah karena rusaknya iklim kita dengan luar biasa,” jelas Nani. 

Contoh lain menurunnya ikatan sosial masyarakat, Nani menambahkan, saat makan bersama tapi tidak lagi berkomunikasi satu sama lain. Orang-orang mulai mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat. 

“Saya ingin menyajikan beberapa data dan fakta yang diharapkan bisa membuka jendela pemikiran kita, membuka kesadaran kita betapa dampak dari kemajuan ini juga luar biasa yang paling menonjol yang sekarang dirasakan di dunia adalah kesenjangan dan ketidakadilan,” ujarnya. 

Dia mengutip data The Unites Natios Development Programme (UNDP) 2022 menyebutkan bahwa 10 persen orang terkaya itu mengambil 52 persen pendapatan global. Mereka memiliki  76% kekayaan global.

“Jadi mereka menguasai 76%  kekayaan global kalau kekayaan global itu ada 1000  misalnya 760 itu milik 10% orang ini sementara satu persen teratasnya dari yang 10 ini menguasai  38% kekayaan sedangkan setengah populasi yang termiskin hanya mendapatkan 8,5% dari kekayaan dunia. Bayangkan jadi orang-orang miskin itu hanya mendapatkan 8,5% dan itu untuk  sekian sekian miliar manusia sementara yang sat persen hanya sekian ratus ribu saja itu menguasai sebagian besar,” ungkap Nani.

beras