Tidak Mau Ambil Risiko, Peternak Sapi di Ngantang Malang Jual Murah Ratusan Ternaknya
Berita Baru, Malang – Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit sapi di beberapa daerah di tanah air, menambah kepanikan bagi para peternak sapi di Ngantang, Kabupaten Malang.
Pasalnya, penyakit itu membuat para peternak mengambil jalan pintas dengan cara menjual murah ternak sapinya.
Sugiono, Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan tersebut menyayangkan keputusan peternak yang menjual sapi dengan harga murah.
Seperti mengutip dari Kompas.com, pada (24/6/2022) dia menjelaskan, kalau wabah yang menyerang ternak sapi tersebut masih bisa ditangani.
“Sapi yang rentan terpapar penyakit ini adalah sapi dengan kondisi yang tengah hamil atau sapi yang usianya sudah tua” jelasnya.
Wabah tersebut ia menambahkan, masih bisa ditangani oleh pihak kesehatan hewan setempat.
Sugiono mengakui, keputusan peternak yang menjual murah sapi itu lepas dari pantauan KUD juga pemerintah setempat.
Ia mengetahui, harga yang dipatok oleh para peternak sekitar Rp 2-3 juta. Padahal pada kondisi normal, untuk sapi dengan usia 3-4 tahun bisa mencapai harga Rp 17-20 juta.
“para peternak mungkin mengalami kepanikan dan sedang tidak stabil emosinya, sehingga memutuskan mengambil jalan pintas dengan cara tersebut” sesalnya.
Sugiono berdedah, kedepannya agar para peternak bisa berkomunikasi terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan, sebelum menjual ternak sapinya dengan harga murah.
“Saya sudah memberikan edukasi serta peringatan kepada para peternak sebelum menjual sapi dengan harga murah” tandasnya