Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Abdul Razak Nakhoda Baru PMII Probolinggo

Abdul Razak Nakhoda Baru PMII Probolinggo



Berita Baru, Probolinggo – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo baru saja mengakhiri Konferensi Cabang (konfercab) ke XVIII yang bertempat di Auditorum MAN 2 Probolinggo, Kecamatan Pajarakan, pada Kamis (23/05/2024).

Konferensi tersebut menetapkan Abdur Razak sebagai nakhoda baru PC PMII Probolinggo periode 2024-2025. Pemuda yang akrab disapa Razak itu terpilih secara aklamasi.

Meski calon tunggal, Razak tidak berangkat dari ruang kosong. Cita-cita PMII Probolinggo ke depan terlihat dari visi dan misi yang ia bawa. Berangkat dengan visi PMII Probolinggo Bergerak dan Mengabdi, kader PMII Komisariat Nurul Jadid ini menyusun beberapa gagasan serta langkah yang akan dijalankan satu periode kedepan.

Ikhtiar Razak dalam menciptakan kader yang berdaya saing dimulai dengan meningkatkan pendampingan kaderisasi yang konsisten. Menurutnya, SDM merupakan bahan bakar dalam sebuah organisasi. Sementara, kaderisasi merupakan jantung sebuah organisasi. “Bila tidak, cita-cita organisasi akan sulit tercapai,” ungkapnya.

Di samping itu, di masa kepemimpinannya ia akan menjalin sinergitas setiap elemen masyarakat dan stakeholder. Pasalnya, PMII sebagai organ gerakan tidak boleh menjauh dari seluruh elemen masyarakat, harus terjalin sebuah hubungan yang baik. “Kehadiran PMII Probolinggo harus mampu menjadi mediator dalam membangun kedaulatan rakyat,” tegasnya.

Akan tetapi, sebagai organisasi pergerakan, kader yang berangkat dari Rayon Ibnu Firnas ini, menilai kader PMII harus tetap memiliki nalar kritis, responsif, dan solutif dalam menyikapi isu yang berkembang. Instrumen itu salah satunya adalah digitalisasi. Perkembangan digital mengharuskan PMII untuk bersaing dalam perkembangan itu. “Supaya PMII tidak termakan oleh zaman,” ujarnya.

Pemuda kelahiran Pulau Kangean ini masih percaya, bahwa keberpihakan kepada kaum mustad’afin merupakan idelisme PMII. Hal tersebut, ia melanjutkan merupakan cita-cita yang mesti diimplementasikan secara nyata. “Hasil dari diskursus itu harus bermanfaat bagi masyarakat.” Menurutnya, nilai-nilai yang selama ini dianut di PMII bukanlah pemahaman yang bisu dan buta dalam melihat realitas.

“Mestinya itu dipahami secara kritis dan menyentuh. Pendidikan, advokasi, serta pengorganisiran dalam membela petani, nelayan, serta kaum mustad’afin merupakan usaha untuk mengembalikan marwah dan semangat PMII, dan meninggalkan seluruh label-label kemapanannya sebagai intelektual menara gading,” tegas pemuda Alumni Ponpes Darussalam Saobi.

Akan tetapi, Razak menilai, mimpi dan cita-cita itu juga memerlukan sokongan semua kader PMII Probolinggo. “Saya hadir untuk seluruh kader,” ungkapnya. Maka dari itu, ia berharap, nama besar PMII mesti dirawat bersama. “Sebab tak ada yang tak pasti jika bergerak bersama,” harapnya.

beras