Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Apakah Judi Bisa Merusak Otak?

Apakah Judi Bisa Merusak Otak?



Berita Baru, Surabaya – Apakah judi bisa merusak otak? Ya, judi atau perjudianmemiliki dampak negatif yang signifikan, mencakup area psikologis, fisik, dan sosial. Kecanduan judi merupakanfenomena yang penting untuk dipahami karena efeknya yang meresap pada individu.

Apakah Judi Bisa Merusak Otak? Ini Penjelasannya

Menurut para ahli saraf, perjudian menyebabkan perubahan padaberbagai sirkuit otak. Hal tersebut menciptakan pola yang miripdengan yang dialami oleh pengguna narkoba. Timothy W. Fong, seorang profesor klinis Psikiatri di UCLA, menjelaskanbagaimana perjudian mempengaruhi berbagai aspek pikiran, tubuh, dan otak seseorang.

Gangguan perjudian membawa konsekuensi yang beragam, mulai dari dampak pada tubuh dan otak hingga kerusakan padapikiran. Dr. Fong menyebut bahwa orang yang mengalamigangguan perjudian seringkali mengalami masalah hutang besar, kehilangan waktu, menurunnya produktivitas, dan kerusakandalam hubungan sosial.

Lebih lanjut, penelitian juga menunjukkan bahwa individu yang berjuang dengan gangguan perjudian cenderung memilikimasalah kesehatan seperti stres, gangguan tidur, dan bahkanmasalah jantung yang berhubungan dengan tingkat stres yang tinggi serta kurangnya perhatian terhadap kesehatan diri.

Terkait penyebab kecanduan judi, Dr. Fong menjelaskan bahwafaktor biologis, psikologis, dan sosial berperan. Psikologisnya, para pecandu judi sering melihat perjudian sebagai solusi atasmasalah mereka. Ketika sudah terjebak dalam kecanduan, perjudian tidak lagi dianggap sebagai hiburan tetapi sebagai carauntuk mengatasi kecemasan, stres, atau bahkan menjadi sumberutama pendapatan.

Efek perjudian pada otak manusia menciptakan respons yang mirip dengan kokain, heroin, nikotin, dan alkohol. Hal inimemicu sistemhadiah‘ di otak yang diaktifkan oleh dopamin, menyebabkan penguatan sensasi kenikmatan dan koneksiperilaku dengan sensasi tersebut.

Studi menunjukkan bahwa pecandu judi kehilangan sensitivitasterhadap kesenangan saat menang, dengan tingkat aktivitas otakyang rendah di area prefrontal yang membantu mengevaluasirisiko dan menahan naluri. 

Namun, Dr. Fong menyoroti bahwa perjudian memiliki distorsikognitif yang tidak umum pada kecanduan lainnya, di manaorang cenderung percaya bahwa mereka akan menang padaakhirnya, berbeda dengan kecanduan alkohol atau narkoba.

Bentuk Judi yang Beragam

Sekarang ini perjudian bisa ditemui dalam bentuk game sertabisa diakses secara online. Untuk perjudian dalam bentuk game, biasanya sistem tersebut menggunakan top up uang ke dalamgame. 

Awal mulanya seseorang akan bermain dengan senang karenaselalu memenangkan permainan. Setelah beberapa kali kemenangan, seseorang akan top up dengan nominal lebih besar. Ini bertujuan agar tersebut bisa kembali dua kali lipat karenamemenangkan game.  

Hal itulah yang akan membuat frustasi seseorang jika kalahdalam bermain game karena sudah kehilangan banyak uang. Meskipun demikian, hal itu pula yang membuat kecanduanuntuk bermain game, lagi dan lagi. 

Kesimpulannya, judi bisa merusak otak pada dua area utama.Diantaranya area korteks prefrontal serta area ventral striatum.Kecanduan judi memiliki dampak serius pada individu, baik darisegi psikologis, fisik, maupun sosial. Itu memengaruhi otak danpikiran dengan cara yang mirip dengan kecanduan zat-zatterlarang, namun dengan distorsi kognitif yang unik dalampersepsi terhadap perjudian.

beras