Bulan Kedua, Sekolah Sastra HISKI Angkat Tema Sastra Pariwisata
Berita Baru, Jakarta – Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) Pusat gelar Sekolah Sastra. Pada bulan kedua ini, topik yang diangkat adalah Sastra Pariwisata, diadakan melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube Hiski dan juga Tribun Network pada Sabtu, (03/02).
Sekolah Sastra merupakan salah satu program kegiatan Hiski Pusat yang diketuai oleh Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum. sebagai Ketua Umum. Acara tersebut adalah inisiatif intelektual untuk memperbincangkan isu-isu kesusasteraan.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Wakil Ketua 1 HISKI Pusat, Prof. Dr. Mohd. Harun, M.Pd. Ia mengatakan bahwa topik yang diangkat, yaitu Sastra Pariwisata, adalah dalam rangka pengamatan korelasi antara Sastra dan Pariwisata.
Harun berharap para peserta dan audiens menemukan inspirasi dalam melakukan riset atau penelitian secara lebih seksama terhadap kajian Sastra Pariwisata.
“Semoga materi dan paparan narasumber dapat memberikan gambaran secara artikulatif terkait fenomena Sastra Pariwisata yang ada dan dihidupi oleh masing-masing daerah,” harapnya.
Novi juga menerangkan bahwa topik Sekolah Sastra diselenggarakan dua kali dalam sebulan. Bulan Februari membahas terkait Sastra Pariwisata dengan mengundang narasumber, Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt dan dimoderatori Ferry Kurniawan, M.Pd.
Masuk pada acara inti, narasumber I Nyoman Darma Putra menerangkan bahwa Sastra Pariwisata menyediakan objek dan wilayah penelitian baru bagi studi sastra dan studi pariwisata serasi dan selaras dengan fenomena global dan inisiatif Gerakan Nasional Literasi.
“Sastra Pariwisata juga mendukung pendekatan kreatif bagi penulis untuk mendorong penulisan karya sastra pariwisata dan bentuk tulisan lain yang sejak lama dilabel dengan travel writing, travelogue,” tuturnya.
Darma menambahkan, selain kontribusi teoretik, multidisiplin, kajian kritis, dan creative writing, Sastra Pariwisata juga berkontribusi dalam penciptaan
branding dan strategi pemasaran wisata destinasi.
“Tapi, tak akan ada kontribusi tanpa inovasi, tanpa aksi,” tegasnya.
Paparan dan diskusi selama 1 jam 30 menit berjalan dengan lancar. Para peserta juga memberikan antusiasme dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada topik terkait kepada narasumber.
Sampai akhir acara, Sekolah Sastra kali ini diikuti oleh kurang lebih 350 peserta di Zoom Meeting dan telah ditonton sebanyak 620 kali di kanal Youtube.
Sebagai informasi, pertemuan kedua Sekolah Sastra dengan topik Sastra Pariwisata akan kembali diadakan pada tanggal 10 Februari 2024 mendatang.