Bupati Jember Ancam Perokok Tak Dapat Bantuan
Berita Baru Jatim, Jember – Sudah diketahui bahwa Jember merupakan kabupaten dengan ikon tembakau. Mayoritas rakyat Jember yang berprofesi sebagai petani hampir setiap tahunnya menanam serta melakukan panen tembakau. kota Mbako (Tembakau) telah identik dan menjadi satu kesatuan dengan salah satu kabupaten terbesar di Jawa Timur ini.
Aneh jika Bupati dari sebuah daerah dengan kekayaan potensi tembakau kemudian mengancam serta berkata kasar terhadap rakyat yang merokok.
“Mun rakyat miskin pas arokok, tak kerah olle bantuan, bantuan nika kun kebey keluarga miskin seh tak ngerokok (Rakyat miskin yang merokok, tidak akan ada mendapat bantuan dari pemerintah, bantuan ini hanya untuk keluarga miskin yang tidak merokok,” ucap Bupati Hendy dengan nada kasar dan mengancam.
Perkataan kasar Bupati Jember ini direspon berbagai kalangan salah satunya ialah netizen asal Jember, Anggoro Setiawan.
“Ini adalah obrolan pemimpin cap Serbet,” ucapnya. Menurut Anggoro, Bupati tidak sadar bahwa ribuan petani di Jember bersandar pada tembakau sebagai sumber kehidupan.
“Belum lagi dihajar oleh fluktuasi harga yang tak tentu, ini malah bupati dengan kabupaten berikon tembakau kok malah mengecam seolah rokok sebagai sumber masalah,” tegas Anggoro Kepada Awak Media.
Hal ini juga memantik komentar Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Jember Bergerak (AJB). Menurut AJB ucapan tersebut mencerminkan bupati sebagai pemimpin kurang bijak. Pasalnya, tindakan melotot dan mengancam rakyat dihadapan publik dengan pembedaan klasifikasi rakyat dari merokok dan tidak merokok. “Ironis. bukankah kabupaten yang ia pimpin adalah kabupaten berikon tembakau,” tegas Muhammad Mansyur Ketua Bidang Gerakan AJB geram.
“Sekali lagi memang dari aspek komunikasi banyak yang harus dibenahi oleh Bupati Hendy. Sudah dua kali melakukan ancaman di hadapan publik. Pertama mengancam aktivis tolak tambang, kedua mengancam tidak akan memberikan bantuan terhadap warga miskin yang merokok,” imbuhnya
Terakhir AJB ingin agar Bupati belajar lebih banyak tentang kultur kesopanan komunikasi dalam tradisi Jawa Timur yang kental dengan tatakrama dan tidak main ancam.
“Tentu Bupati Hendy kami harap tidak berpenampilan dan beraktraksi seperti pemimpin otoriter, kita hidup dalam tradisi kesantunan, harap dikoreksi lagi gaya komunikasinya dan harap belajar lagi sejarah tembakau di jember ini bagaimana termasuk relasi dengan penghidupan petani kita,” tutupnya