Camat Bangil Angkat Bicara Soal Mural “Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit”
Berita Baru Jatim, Pasuruan – Mural di Kabupaten Pasuruan yang bertuliskan “Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit” viral di media sosial setelah dihapus.
Diketahui, mural “Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit” di sebuah tembok bangunan yang tidak digunakan dihapus oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
Mural ini menjadi pusat perhatian warga karena lokasinya sangat strategis di dekat rel Stasiun Kereta Api Bangil.
Dikutip dari laman tribunnews.com, Camat Bangil, Komari, mengatakan mengakui piaknya menghapus mural tersebut. “Iya memang benar kami yang menghapus,” kata Komari.
Dia mengatakan, penghapusan mural ini atas perintah pimpinan. “Saya dihubungi Satpol PP dan diminta untuk menghapus mural tersebut,” ungkapnya.
Komari juga mengatakan, alasan perintah untuk menghapus mural itu karena dianggap kurang pantas.
Ia menyebut, bukan gambar muralnya yang dianggap kurang pantas, tapi tulisan yang ada di dalam mural itu tidak etis.
“Yang membaca mural itu kan orang banyak. Khawatirnya penafsirannya macam-macam,” jelasnya.
Sedangkan, Direktur Pusat Studi Advokasi dan Kebijakan (PUSAKA) Lujeng Sudarto mengatakan pejabat yang menghapus mural itu pongah.
Menurutnya, penghapusan mural ini menjadi bukti bahwa mereka tidak bisa menerima critical thingking yang disampaikan melalui ekspresi berupa mural.
“Saya kira, tidak seharusnya kritik yang disampaikan melalui gambar berestetika itu dihapus. Critical thinking juga butuh estetika dan pejabat jangan berpikir gersang,” pungkasnya.