Dalami Topik Stilistika, Sekolah Sastra HISKI Gelar Pertemuan Kedua
Berita Baru, Jakarta – Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) Pusat kembali selenggarakan Sekolah Sastra dengan topik Stilistika pertemuan kedua. Acara digelar Via Zoom Meeting serta disiarkan secara langsung di kanal Youtube Hiski dan juga Tribun Network pada Sabtu, (09/03).
Acara dibuka dengan sambutan oleh Wakil Ketua III HISKI Pusat, Dr Sastri Sunarti, M.Hum. Menurut Sastri, dalam karya sastra, stilistika adalah kajian menarik terutama dalam puisi-puisi, baik lama ataupun baru.
“Perkembangan stilistika Indonesia modern adalah kajian yang menarik untuk dibahas. Kami sudah menyiapkan beberapa agenda ke depan untuk mengulasnya,” sambutnya.
Sastri berharap, acara Sekolah Sastra dapat memberi kemanfaatan juga berjalan lancar. Dan juga, semoga topik-topik Sastra yang kita bicarakan dapat menjadi jalan ke empat menuju kebenaran,” ujarnya.
Dimoderatori oleh Ferry Kurniawan, M.Pd, acara ini menghadirkan narasumber yang sama dengan sebelumnya, yakni Prof. Dr. Ali Imron Al-Maruf, M.Hum. Sebelum memasuki pemaparan materi, moderator menayangkan pertanyaan-pertanyaan audiens pada pertemuan selanjutnya untuk dibahas dan didiskusikan.
Imron menegaskan bahwa semua karya sastra dimanipulasi dengan bahasa dan semuanya diperhitungkan. Oleh sebanya, Imron menekankan bahwa kajian gaya bahasa sangat penting dalam rangka memahami karya sastra.
“Gaya bahasa lebih luas daripada majas. Ia menjelaskan bahwa majas hanya salah satu bahasa figuratif, kiasan di samping peribahasa dan idiom,” ujarnya.
Imron juga menjelaskan bahwa bidang kajian stilistika adalah gaya bunyi, gaya kata, gaya kalimat, gaya wacana, gaya figuratif (majas) dan gaya citraan.
Acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara narasumber dan audiens. Sampai akhir acara, Sekolah Sastra kali ini diikuti sekitar 350 peserta di Zoom Meeting dan telah ditonton sebanyak 400 kali di kanal Youtube.
Sebagai informasi, Sekolah Sastra merupakan salah satu program kegiatan Hiski Pusat yang diketuai oleh Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum. Pada bulan ke empat April nanti, Sekolah Sastra akan kembali digelar dengan mengangkat tema Ekokritik Sastra.