FIB UNEJ Adakan Workshop Publikasi Jurnal Internasional Terindeks Scopus (Q1-Q2) dan Web of Science (SSCI dan AHCI)
Berita Baru Jatim, Jember — Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Jember (Unej) menggelar Workshop “Peningkatan Publikasi Internasional untuk Percepatan Kenaikan Pangkat/Jabatan Lektor Kepala dan Profesor” di Ruang Sidang FIB, pada Rabu, (8/7).
Workshop ini akan berlangsung selama 2 hari mulai hari ini sampai besok, 8-9 Juli 2020. Dengan menghadirkan konsultan dari Banyuwangi Prof. Handoyo Puji Widodo, M.A., Ph.D. kegiatan ini dimaksudkan sebagai follow up dari acara Forum Group Discussion pada bulan Februari lalu.
Sesuai dengan pemaparan pada FGD sebelumnya, artikel yang terpublikasi pada jurnal terindeks secara tidak langsung memberi pengakuan kepada publik mengenai peringkat karya seorang akademisi. Publikasi pada jurnal terindeks tentu merupakan salah satu penentu kualitas dan peringkat seorang akademisi. Namun pengakuan pada tataran nasional dan internasional tentu menjadi salah satu jaminan objektivitas.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 dosen FIB yang menargetkan memiliki publikasi pada jurnal internasional pada tahun 2020.
Ketika diwawancarai mengapa workshop ini tetap diadakan meski sedang pandemi, Ketua penyelenggara, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum menjelaskan, “workshop tetap mengikuti protokol kesehatan seperti jaga jarak, cuci tangan, mengenakan masker, rapid test, serta menghindari kerumunan. Oleh karena itu, pelaksanaan berlangsung dalam format konsultasi bergilir, dua orang dosen tiap sesi dengan durasi antara 60-80 menit,” terang Novi, salah satu guru besar FIB.
Dekan FIB, Prof. Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum. berharap workshop ini menghasilkan publikasi internasional yang bermanfaat untuk mendukung akreditasi institusi agar ke depan semuanya menjadi unggul.
“Institusi yang unggul mengasumsi keunggulan sivitas akademika (dosen, mahasiswa, dan staf administratif), fasilitas, lingkungan, termasuk publikasi ilmiahnya. Ke depan, produktivitas harus diikuti juga dengan jumlah sitasi sebagai indikator impact faktor dari publikasi dosen,” harapnya.