Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gandeng Dewan Kesenian Blambangan, HISKI Gelar Workshop Penulisan Kreatif Sastra Berbasis Kelokalan

Gandeng Dewan Kesenian Blambangan, HISKI Gelar Workshop Penulisan Kreatif Sastra Berbasis Kelokalan



Berita Baru, Banyuwangi — Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) usai gelar workshop “Penulisan Kreatif Sastra Berbasis Kelokalan”, Kamis, (11/07).

Dengan tajuk HISKI Bersama Komunitas Sastra, acara digelar secara hybrid, bertempat di Ruang Seblang, Grha Pena Radar Jawa Pos Banyuwangi dan juga via Zoom Meeting.

Workshop juga disiarkan secara langsung melalui akun Youtube Dewan Kesenian Blambangandan Hiski.

Acara dihadiri langsung oleh Ketua Umum HISKI Pusat, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum., serta Ketua Dewan Kesenian Blambangan, Drs Hasan Basri.

Gandeng Dewan Kesenian Blambangan, HISKI Gelar Workshop Penulisan Kreatif Sastra Berbasis Kelokalan

Workshop tersebut menghadirkan dua narasumber, Samsudin Adlawi, S.Pd. (Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi) dan M. Iqbal Baraas, M.Si. (Komunitas Gelar Tikar). Bertindak sebagai moderator Sudartomo Macaryus, M.Hum (Ketua HISKI UST-UTY).

Dalam sambutannya, Anoegrajekti menyampaikan bahwa karya sastra berpotensi sebagai dokumentasi untuk menyimpan beragam nilai yang dihidupi masyarakat pendukungnya. Selain itu, karya sastra berpotensi menyugesti, menginspirasi, dan menggerakkan pembaca untuk melakukan perubahan.

“Fokus kelokalan menjadi pilihan karena di setiap wilayah terdapat nilai kelokalan yang layak untuk disimpan, diwariskan, serta dikembangkan secara lintas waktu dan zaman untuk menjaga kontinyuitas budaya yang dihidupi oleh masyarakat,” ujar Anoegrajekti.

Sambutan kedua disampaikan Ketua Dewan Kesenian Blambangan, Hasan Basri menyampaikan bahwa workshop ini berpotensi mendukung peningkatan literasi dan minat baca masyarakat.

“Banyuwangi ini kaya tradisi, budaya, dan adat-istiadat yang masih terus dilestarikan dan dihidupi oleh masyarakat pendukungnya,” jelas Hasan Basri.

Penulisan Kreatif Sastra

Pembicara pertama, Samsudin mempresentasikan materi berjudul “Penulisan Kreatif Puisi Berbasis Kelokalan”. Samsudin mengawali paparannya dengan menjelaskan beragam definisi puisi.
“Puisi adalah salah satu jenis karya sastra dengan struktur yang sengaja diciptakan untuk membangkitkan emosi tertentu,” terangnya.

Selanjutnya, ia melanjutkan dengan penjelasan bahwa lokalitas bukan hanya menunjuk pada tradisi tertentu dalam kaitannya dengan batasan etnis, adat, ritual, bahasa, budaya, kuliner, tokoh, maupun geografi.

“Lokalitas bisa jadi sangat luas dan terbuka,” ujarnya.

Sementara itu, pembicara kedua, Iqbal membawakan paparan dengan judul “Penulisan Kreatif Sastra Fiksi: Cerpen Berbasis Kelokalan”.
Iqbal menjelaskan bahwa unsur kelokalan merupakan aspek penting yang perlu dipadukan dalam sastra fiksi dan cerpen untuk melestarikan budaya, memperkaya sastra, dan menghubungkan pembaca dengan realitas lokal.

“Penulisan karya sastra fiksi dan cerpen berbasis kelokalan diharapkan dapat mengembangkan kreativitas penulis dan mendorong pembaca maupun penulis untuk menghargai budaya sendiri,” paparnya.

Gandeng Dewan Kesenian Blambangan, HISKI Gelar Workshop Penulisan Kreatif Sastra Berbasis Kelokalan

Acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara peserta dan narasumber dipandu moderator. Workshop ini diikuti oleh lebih 30 peserta di lokasi luring, dan ditonton sebanyak 80 audiens daring.

Sebagai informasi, workshop ini adalah salah satu agenda kepengurusan HISKI Pusat yang dikomandoi Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum. dengan memanfaatkan Bantuan Pemerintah untuk Penguatan Komunitas Sastra 2024 yang dikelola oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

HISKI Pusat juga memiliki agenda rutin, di antaranya Sekolah Sastra, Tukar Tutur Sastra, Konferensi Internasional Kesusastraan, Hiski Masuk Sekolah, dan Hiski Bersama Komunitas Sastra.Gandeng Dewan Kesenian Blambangan, HISKI Gelar Workshop Penulisan Kreatif Sastra Berbasis Kelokalan

beras