Hari Lahir Pancasila, Bupati Ipuk Kenalkan Aplikasi “Bela UMKM”
Berita Baru Jatim, Banyuwangi – Pemulihan ekonomi di Banyuwangi terus mendorong melalui di sektor UMKM dengan menggunakan aplikasi Bela UMKM.
Aplikasi Bela UMKM itu, di dalamnya akan di data Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dinas hingga kelurahan untuk di catat kebutuhannya dan diatur pula belanja agar pemerataan terjadi.
”Kemarin kami sosialisasikan, agar kue belanja konsumsi ke rumah makan atau warung, termasuk UMKM-UMKM, dari OPD bisa dinikmati merata oleh banyak pelaku usaha. Dengan pemerataan, semakin banyak UMKM bisa pulih bareng-bareng,” kata Ipuk Fiestiandani usai upacara Hari Lahir Pancasila, Selasa (1/6/2021).
Sebelumnya, Bupati Ipuk menerbitkan Surat Edaran untuk mengajak seluruh OPD, swasta, BUMN dengan BUMD untuk menggunakan produk UMKM Banyuwangi.
Tak hanya itu, sistem Bela UMKM ini, OPD berbelanja kebutuhan sesuai anggarannya di daftar UMKM yang ada, terutama untuk makanan dan minuman dan bertujuan mendata UMKM yang produknya sering dipakai
“Misalnya Dinas A belanja di satu warung, data tercatat di sistem. Untuk pemerataan, setelah belanja lima kali, ganti belanja ke warung lainnya. Jadi OPD tidak belanja di warung atau rumah makan itu-itu saja, harus gantian agar yang lain merasakan,” jelasn Ipuk, dikutip langsung website Pemkab Banyuwangi.
”Tentu belanja OPD tidak benar-benar sangat besar, tapi ini ikhtiar pemerataan, menunjukkan kita ini ASN berbela rasa, berempati, kepada pelaku usaha warung dan rumah makan dalam situasi pandemi,” imbuhnya.
Ipuk juga meminta, OPD yang melakukan aktivitas di lokasi tertentu, harus memanfaatkan UMKM sekitar lokasi. Dan itu semua terekam di sistem tersebut.
”Misal Dinas A berkegiatan di Kecamatan Muncar, diwajibkan membeli kebutuhannya di warung di Muncar. Jadi jangan beli dari kecamatan kota lalu dibawa ke Muncar,” jelasnya.
“Ini adalah salah satu cara pemerataan ekonomi. Agar APBD bisa dinikmati oleh pelaku sektor mikro yang ada di pelosok kecamatan. Pelakunya tidak hanya itu-itu saja. Insya Allah ini ikhtiar pemerataan ekonomi, sesuai spirit ekonomi kerakyatan dan sesuai semangat Pancasila,” lanjut Ipuk.
Dari sistem ini, Ipuk ingin semua warung dan rumah makan berbenah. Mulai dari sadar akan pentingnya higienitas, pentingnya melengkapi perizinan, hingga pentingnya menjaga kualitas rasa.
”Karena bagaimana pun, orang belanja makanan kan karena rasanya cocok dan penyajiannya bersih. Jadi ini sekaligus kita ajak warung dan rumah makan berbenah,” terangnya.