Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Hiski Gelar Tukar Tutur Sastra Kelima Bicarakan Sastra Lokal Hingga Global

Hiski Gelar Tukar Tutur Sastra Kelima Bicarakan Sastra Lokal Hingga Global



Berita Baru, Jakarta – Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia kembali gelar Tukar Tutur Sastra #5 bersama 3 (tiga) Komisariat HISKI, pada Sabtu, (18/05) melalui Zoom Meeting serta disiarkan secara langsung di kanal Youtube Hiski dan juga Tribun Network.

Ketiganya adalah Prof. Dr. Hj. Surastina, M.Hum (Hiski Lampung), Dr. Muliadi, M.Hum (Hiski Sulsel) Dr. Rahadjeng Pulungsari Hadi, M.Hum (Hiski UI).

Sebagai moderator, Dr. Endah Imawati, M.Pd membuka acara dan memperkenalkan para narasumber dan topik yang akan dibahas. Acara dilanjutkan dengan sambutan Wakil Ketua I Hiski Pusat, Prof. Dr. Mohd Harun, M. Hum.

Harun berharap, para peserta dapat mendulang ilmu pengetahuan dari tiga narasumber di agenda Tukar Tutur Sastra ke lima kali ini.

“Selamat ber-Tukar Tutur Sastra para peserta, semoga ilmu yang kita peroleh dapat bermanfaat dan dirahmati oleh Tuhan,” tuturnya.

Pembicara pertama, Surastina membawakan materi berjudul “Fenomena Cybersastra: Eksistensi Puisi dalam Dunia Twitter. Ia menjelaskan bahwa eksistensi puisi dalam dunia sosial media terutama twitter, sangatlah tinggi, melihat euforia para pengguna twitter yang selalu naik dari tahun ketahun.

“Beberapa sampel dari unggahan pengguna twitter menjadi bukti bahwa eksistensi puisi di dunia digital semakin berkembang luas. Tentu hal ini akan tetap menjadi perdebatan; mengenai apakah fenomena ini sesuatu yang bersifat
postif atau negatif untuk dunia sastra
di masyarakat,” tuturnya.

Hiski Gelar Tukar Tutur Sastra Kelima Bicarakan Sastra Lokal Hingga Global

Berlanjut ke pembicara kedua, Muliadi, ia mempresentasikan materi dengan judul “Konsep Sulapa’ Eppa’ dalam Sastra Bugis”. Ia menuturkan bahwa Sulapeppa’ terkait pula dengan orang Bugis-Makassar: Ceppo bola (Lauhulmahfus), Rakkeang (Dewi Sangiang Sri), Alebola, dan Awasawo.

“Orang Bugis-Makassar meyakini bahwa jika prinsip sulapa eppa diterapkan oleh raja/pemimpin dalammengemban amanah, maka rakyat akan tenteram dan sejarahtera hidupnya.,” ujarnya.

Pembicara ketiga, Rahadjeng mempresentasikan materi berjudul “Puisi Cina Era Revolusi Kebudayaan (1966-1976)” Ia menjelaskan bahwa Revolusi Kebudayaan berangkat dari Sosialisme berciri khas Cina, Pemikiran Mao sebagai ideologi.

“Selain itu, ciri-ciri revolusi kebudayaan di tahun itu mengosongkan pemikiran untuk mengisi dengan paradigma baru. Dihapuskannya tradisi lama, adat kebiasaan lama, kebudayaan lama, pemikiran lama termasuk sanjiao. Menghilangkan Kapitalisme. Dibentuknya Pengawal Merah dan buku Merah,” paparnya.

Rahadjeng menambahkan bahwa puisi-puisi pada masa itu juga memiliki karakter khas.

“Di antaranya keterbatasan berekspresi. meredam aspirasi, mematuhi seluruh instruksi, menghafalkan buku merah, kritik diri dan kirim ke desa-desa,” pungkasnya.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif antara audiens dan narasumber dipandu oleh moderator. Sampai akhir acara, webinar ini diikuti oleh 356 peserta. Dan ditonton sebanyak 230 kali di kanal Yotube Hiski dan Tribun Jatim.

Sebagai informasi, sama halnya dengan Sekolah Sastra, acara Tukar Tutur Sastra adalah salah satu agenda dari Hiski Pusat yang dikomandoi oleh Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum.

Hiski Gelar Tukar Tutur Sastra Kelima Bicarakan Sastra Lokal Hingga Global

 

beras