Ikhtiar Kemandirian Ekonomi NU, PWNU Jatim Harap 100 BMTNU Terwujud
Berita Baru, Surabaya – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim menggelar Halal Bihalal bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jatim. Kegiatan tersebut dipusatkan di Auditorium KH Hasyim Asy’ari Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Selasa (31/05/2022).
Dalam kesempatan ini, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar mendorong seluruh elemen NU untuk terus berupaya terkait pendirian fasilitas kesehatan milik NU. Tak hanya itu, dirinya juga berharap agar pendirian Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMTNU).
“Di momen satu abad NU nanti saya harap pendirian 100 Cabang BMTNU dapat segera terwujud,” ujarnya.
Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilul Rosyad Gesek, Malang itu berharap adanya peningkatan di sektor perekonomian. Hal ini perlu dilakukan agar saat momentum satu abad NU ikhtiar kemandirian ekonomi jamiyah terealisasi dengan baik.
“Semisal berdirinya Harum Mart yang saat ini sudah memiliki jaringan yang cukup banyak dan tersebar dimana-mana, itu perlu terus dilakukan,” tegasnya.
Dijelaskan, bahwa Harum Mart ini menyediakan rak khusus untuk menjual produk-produk lokal. Misal di Malang, harus ada sekian rak untuk kripik tempe, kripik nangka, dan segala macam makanan khas Malang lainnya.
“Hal yang demikian tidak mematikan ekonomi masyarakat sekitar. Malah justru membuka peluang bagi industri rumahan yang penjualannya telah difasilitasi di Harum Mart,” ungkapnya.
Pihaknya juga menginginkan di momen satu abad NU nanti perolehan Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) mencapai Rp1 triliun. “Tahun 2021 mencapai Rp800 milliar lebih. Tahun 2023 kalau bisa LAZISNU se-Jatim bisa mencapai Rp1 triliun,” harapnya.
“Kemudian, untuk mensyukuri NU sampai yang telah berusia satu abad, pada tanggal 16 Rajab nanti PWNU Jatim akan menyelenggarakan ijazah kubro. Insyaallah, satu juta jamaah,” imbuhnya.
Di samping itu, Kiai Marzuki melaporkan hasil Konferensi Besar (Konbes) NU di Jakarta beberapa waktu lalu. Disebutkan, bahwa moratorium terkait Kartanu dan kaderisasi, baik PKPNU atau MKNU, telah dicabut.
“Maka, dengan demikian proses kaderisasi dapat dilaksanakan kembali, tentu sesuai pedoman yang telah dicanangkan oleh PBNU,” katanya.
Diketahui, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa. Sementara dari kalangan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), hadir Rais Aam KH Miftachul Akhyar, serta Rais PBNU Muhammad Nuh dan KH Abd A’la.