Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Inkubator Bisnis UMKM Pattola Kuah dan Kerupuk Pattola Menjadi Fokus Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ

Inkubator Bisnis UMKM Pattola Kuah dan Kerupuk Pattola Menjadi Fokus Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ



Berita Baru Jatim, Situbondo — KKN III Back To Village Universitas Jember kembali digelar.

Fina Riska Fadilah, mahasiswa Administrasi Bisnis, sebagai salah satu mahasiswa KKN Back To Village 3 Universitas Jember 2021 kelompok 69 memilih Desa Kayu Putih, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo sebagai tempat pelaksanaan KKN.

Fina memilih tematik 1 “Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid 19” yang didampingi oleh Ns. Ana Nistiandani, M.Kep sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Memilih UMKM Pattola Kuah dan Kerupuk Pattola sebagai sasaran dengan melakukan program inkubator bisnis untuk pengembangan usahanya yang dilakukan pada tanggal 11 Agustus – 10 September 2021.

Fina menjelaskan, (30/09) bahwa UMKM Pattola Kuah dan Kerupuk Pattola merupakan salah satu UMKM di Desa Kayu Putih yang dimiliki oleh Ibu Samiatun yang berusia 51 tahun. Ibu Samiatun menggeluti usaha ini kurang lebih 10 tahun namun sampai saat ini tidak melakukan manajemen keuangan dengan baik, produk dan kemasan yang kurang inovatif, dan pemasaran pun hanya mulut ke mulut.

“Pandemi Covid-19 telah membatasai ruang gerak saya dalam berjualan sehingga semakin mendorong ketidakstabilan penjualan yang berdampak pada penurunan omset sebesar 50% dan tak jarang selama satu minggu tidak melakukan produksi,” tutur Ibu Samiatun.

Kegiatan KKN yang dilakukan Fina di minggu pertama yaitu observasi dan proses perkenalan dengan UMKM sasaran dan menjelaskan tentang KKN secara umum, melakukan wawancara kepada Ibu Samiatun untuk mengidentifikasi masalah yang sedang terjadi, serta merancang program kerja yang akan dilaksanakan sebagai solusi dari permasalahan tersebut.

Pada minggu kedua, melakukan sosialisasi dan menerapkan manajemen keuangan yang baik kepada sasaran tentang perhitungan biaya tetap, biaya variabel, modal, pengembalian modal dan sebagainya, serta cara membuat jurnal akutansi yang benar. Lalu, melaksanakan kelas KKN secara offline atau tatap muka langsung tentang pelatihan inovasi produk dan kemasan untuk pengembangan usaha para UMKM di Desa Kayu Putih, dengan memberikan materi terkait penjelasan, tujuan, konsep, dan contoh inovasi produk dan kemasan yang kemudian dilanjutkan dengan mempraktikkannya. Peserta tidak hanya UMKM sasaran saja namun juga para UMKM lainnya di Desa Kayu Putih dengan kuota 10 peserta. Dan juga, membuat logo dan nama brand UMKM sasaran yaitu “Dapur Bu Toton”.

Pada minggu ketiga, Fina melakukan inovasi produk dan kemasan kepada UMKM sasaran, mulai dari produk pattola kuah dengan variasi warna yang awalnya hanya merah muda, hijau, putih lalu bertambah ungu dan jingga, variasi kuah susu dan topping keju dan coklat, serta kemasan yang awalnya menggunakan mika tipis diganti dengan mika yang higienis, menarik dan aman. Lalu, kerupuk pattola yang awalnya berwarna merah bertambah warna kuning dan putih dengan kemasan yang awalnya memakai plastik tipis dan distreples sekarang memakai plastik yang tebal dan aman dengan terdapat perekat. Setiap kemasan juga telah diberikan label. Lalu, melakukan foto produk dan mendesain dengan aplikasi canva kepada sasaran. Dan juga, mensosialisasi pentingnya digital marketing untuk meningkatkan daya jual kepada UMKM sasaran dan para UMKM lainnya di desa Kayu Putih secara offline dengan kuota 5 peserta. Isi materi terkait digital marketing mencangkup pengertian, keunggulan, alasan, jenis, yang harus disiapkan, tips, contoh, dilanjut cara membuat dan menggunakan akun bisnis instagram dengan langsung mempraktikkan. Kemudian, membuat akun dan membuka toko “Dapur Bu Toton” di Shopee.

Pada minggu keempat, Fina membantu sasaran untuk bergabung dengan komunitas UMKM “MAMI KASIH” Situbondo supaya menambah relasi dan pengetahuan dengan dinaungi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Pemantauan usaha yang dijalankan UMKM sasaran juga terus dilakukan, lalu pembuatan banner dan pamflet yang diperlukan sasaran. Terakhir mensosialisasikan hasil kerja dan evaluasi program kerja yang telah dilakukan.

“Saya berharap dari kegiatan yang saya lakukan dapat memberikan dampak yang positif bagi UMKM sasaran dengan memanajemen keuangan secara baik, inovasi yang mendukung perbaikan dari produk dan kemasan, serta menciptakan brand baru yang dapat menjangkau pasar secara luas dan meningkatkan penjualan dengan digital marketing,” pungkas Fina.

beras