
Jalan Keabadian
JALAN KEABADIAN
oleh: Nono Warnono
Laksa langkah menapak jejak harmoni diantara langgam sumbang kahidupan
Mengeja onak duri nasib luka berdarah-darah menjadi coretan cerita kelam
Dari gunung menyusur deras liku sungai mencari mimpi hingga samodra angan
Meski benturan demi benturan metropolitan tak terbilang
Petikan suara gitar dan getar suaramu menyapa sesak bis kota
Menawarkan senyum ketulusan dari relung jiwa gundah gulana
Berkelindan tembang tembang rakyat panglipur sahaja
Diantara deru dera roda jaman saksi anak rantau menggapai gemintang
Dari gang-gang sempit ibukota kaum pinggiran merindu sungging senyum
Diantara gedung pencakar langit menggamit awan
Lagu lagumu menjadi jampi kesuntukan hidup
Kepahitan nasib tetap harus dimaknai
Donasi suaramu tak tergadai puji sanjung
Adalah prasasti kemilau nilai hakikat manusia
Sungguh hiruk pikuk dunia bukan terminal terakhir
Bukan pula stasiun dan pelabuhan pungkasan
Diantara gamelan pelog dan slendro yang terus menggema
Tembang-tembang kumandang panglipur tua muda tanpa jeda
Melukis tawa dari panggung ke panggung berujung renung
Usah dimaknai Gusti cidra janji ketika membawamu ke jalan lain keabadian
: Lord Didi, hidup di dunia ibarat mampir ngombe
Bojonegoro, 09 Mei 2020
DO’A BERTRIWIKRAMA
Menyusur jalan menggembala angan mengejar bayang terus berlari
Diantara mimpi-mimpi memetik syair edi peni
Pagi berhenti sejenak di rerimbunan rindu sembunyi
Ingin kutatap wajahmu dan kugandeng tangan menyapa hati
Mereguk lagu sendumu mengusir dahaga jiwa sunyi
Seantero Pertiwi – Suriname sarat lantunan tembang pepadang
Bak banyu langit tercurah membening oase membawa girang
Penghilang dahaga orang-orang terdesak laku hidup lintang pukang
Menjaga tradisi ngleluri budaya adi luhung yang nyaris terbuang
Ketika manusia telah bermigrasi di kehidupan maya nan jalang
Memandang kiprahmu merebut hati milenial di senja jaman
Kesahajaan yang tak dimiliki penggila kekuasaan nir teladan
Lagu-lagu pitutur luhur menghias pekerti yang nyaris terkubur peradaban
Engkau datang membawa cahaya menuntun orang-orang salah jalan
Terpental virtual kembali membumi pada asal muasal sangkan paran
Kau petarung telah melalui seribu kota mencari jalan spiritual
Di kelahiran kedua jejak legasi membasmi pandemi menandai konser digital
Segala belum usai ketika banjir berita membawa juta tangis dada tersengal
Sang maestro telah kembali mudik kepada Gustigung tanpa sesal
Semua ambyar pujaan hati bertemu ajal
: Selamat jalan The Godfather of Broken Heart, melangit doa bertriwikrama
Bojonegoro, 09 Mei 2020
BIOGRAFI PENYAIR

Karyanya dalam bahasa jawa berupa Antologi Crita Cekak “Kluwung’(2014) mendapat penghargaan Rancage. Kumpulan Gegurutan “Kidung Langit”(2018) menerima apresiasi Anugerah Sutasoma dari Balai Bahasa Jawa Timur.