Kasus Tak Kunjung Usai, PKC PMII Sulsel Akan Turunkan Tim LBH PMII
Berita Baru, Makassar – Aksi Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Sinjai, Selasa (15/6/2021) kemarin, menyoroti 28 kepala desa dan 20 Ketua PKK Desa yang baru saja melakukan studi banding di Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Koordinator Aksi Syahrul, menilai kegiatan studi banding itu hanya menghabiskan anggaran. “Apalagi kegiatan studi banding itu dilakukan diakhir masa jabatannya para kepala desa yang berangkat,” kata Syahrul, dikutip dari tribuntimur.com.
Namun, saat melakukan orasi, massa aksi mengalami tindakan represif dari Ketua APDESI Sinjai, A Asiz Soi. Ia melompati pengunjuk rasa dan mencabut spanduk pengunjuk rasa yang bertuliskan “Studi Banding atau Bimtek, Apa Kabar Pilkades?”.
Tak berhenti disitu, saat Asiz Soi mencabut spanduk aksi, beberapa oknum kepala desa lainnya ikut memukul massa aksi lainnya dan mengarahkan anjing ke massa aksi.
Sementara itu, Muhtar Mursalim Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Sulawesi Selatan menegaskan oknum yang memukul dan mengarahkan anjing ke pengunjuk rasa agar ditindak sesuai prosedur.
“Kami sangat menyayangkan dengan mengeluarkan ucapan yang tidak sepantasnya diucapkan oleh seorang Pemerintah desa,” kata Muhtar, saat dihubingi via pesan Whatsapp, Sabtu (19/6/2021).
Muhtar juga menekankan kepada seluruh kader PMII Sinjai untuk terus berjuang karena PKC PMII Sulsel akan mengambil tindakan, apabila pihak Polres dan Pemerintah tidak turun tangan mengusut tindakan provokatif yang dilakukan oknum Kepala Desa.
“Kami akan menunggu hasil laporan kader-kader kami di Polres sinjai, Kalau kasus ini tidak di selesaikan secepatnya, maka kami dari PMII Sulsel Akan menurunkan Tim LBH PMII untuk mengadvokasi tindakan kekerasan terhadap kader kami,” tegasnya.